Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mendorong industri galangan kapal meningkatkan kapasitasnya hingga tiga kali lipat dari kapasitas produksi saat ini 218.300 gross tonnage (GT), kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

“Bapak Presiden sudah mencanangkan tentang poros maritim, backbone-nya itu harusnya ada peran dari Iperindo (Ikatan Perusahaan Industri Kapal Dan Lepas Pantai Indonesia). Apalagi bisa menghemat devisa untuk repair dan maintenance, daripada dibawa ke luar negeri. Maka itu, kami ingin kapasitas industri galangan kapal nasional bisa naik hingga 2-3 kali lipat,” kata Airlangga di Jakarta, Selasa.
 
Airlangga meyakini industri galangan kapal di Indonesia mampu meningkatkan kemampuan produksinya mengingat upaya penguatan sarana transportasi laut guna mewujudkan konektivitas antarwilayah. 

Selain itu, pasar internasional yang masih prospektif. Perkembangan sektor industri galangan kapal dunia saat ini didominasi China, Korea Selatan, dan Jepang.
 
Pada 2017, tercatat jumlah order pembangunan kapal di Indonesia 218.300 GT. 

Pembangunan kapal di Indonesia mayoritas untuk mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri sebesar 83 persen, yang diperkirakan 120 unit atau 135.440 GT. Sedangkan, sisanya untuk ekspor, sekitar 24 unit atau 82.860 GT.
 
Pada era revolusi industri 4.0, industri galangan kapal dinilai strategis berperan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

Untuk itu, dengan karakteristiknya yang padat karya, padat modal dan padat teknologi, industri galangan kapal memerlukan penanganan dan perhatian serius pemerintah agar semakin kompetitif di kancah domestik dan internasional.
 
“Kami telah mendorong industri komponen di dalam negeri agar menjadi supply chain untuk memproduksi kapal. Seiring langkah tersebut, pengurus baru IPERINDO perlu membentuk konsorsium nasional,” tutur Menperin.
 
Selanjutnya, Kementerian Perindustrian pun telah menginisiasi usulan insentif penurunan tarif bea masuk komponen kapal melalui skema khusus serta usulan tax holiday yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai stimulus untuk meningkatkan kinerja industri galangan kapal nasional.
 
Begitu pula dari sisi finansial, pemerintah akan mengupayakan dan mendorong agar kegiatan usaha sektor industri galangan kapal dapat dukungan dari sektor perbankan atau pembiayaan sehingga kesempatan untuk melakukan ekspansi bisnis pembangunan kapal akan semakin terbuka lebar.
 
“Maka itu, perlunya pusat research, development, and design (RDnD) untuk perkapalan. Pemerintah akan memfasilitasi pemberian super deductible tax bagi industri yang berinovasi. Kalau bisa kita kembangkan desain bersama untuk kapal ikan, patroli, tanker, dan tugboat,” imbuhnya.
 
Pemerintah juga berusaha memperkuat kemampuan desain kapal melalui optimalisasi standard desain kapal series agar mampu menumbuhkan industri komponen kapal di dalam negeri. Saat ini, Kemenperin telah membuat website yang memberikan informasi terkait desain kapal yang telah dibangun industri dalam negeri serta telah teruji performanya.
 
“Diharapkan informasi tersebut dapat memberikan referensi bagi perusahaan, instansi, maupun lembaga yang akan membangun kapal baru. Website itu dapat dibuka melalui alamat www.tekno.kemenperin.go.id dan akan terus dilakukan updating data,” ungkap Airlangga.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018