Ini hari istimewa bagi KCIC dan TNI AU. Semoga rumah pengganti ini bermanfaat dan memberi kenyamanan serta kehangatan bagi personil TNI beserta keluarga yang menempatinya."
Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan patungan Indonesia - China, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyerahkan sebanyak 408 unit rumah kepada TNI AU sebagai pengganti relokasi perumahan AURI di kawasan Halim Perdanakusuma yang digunakan untuk proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Peresmian serah terima kunci rumah dinas pengganti milik TNI AU disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna, di Lapangan Danu Setiawan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, realisasi penggantian rumah anggota TNI AU ini sebagai dampak dari relokasi, merupakan salah satu bukti komitmen KCIC dalam menjalankan proyek strategis nasional dengan baik.

"Ini hari istimewa bagi KCIC dan TNI AU. Semoga rumah pengganti ini bermanfaat dan memberi kenyamanan serta kehangatan bagi personil TNI beserta keluarga yang menempatinya," kata Rini.

Pada kesempatan itu, secara simbolis diserahterimakan sebanyak 408 unit rumah, meliputi tipe 120 sebanyak 50 unit, tipe 72 sebanyak 150 unit dan tipe 60 sebanyak 208 unit. KCIC pun melengkapi area rumah dinas dengan empat unit mess dengan total 124 kamar, termasuk fasilitas pendukung gardu listrik, instalasi air bersih, balai pertemuan warga, masjid, taman, serta lapangan olahraga seperti volley, badminton, basket dan futsal.

Rini mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung berjalannya proyek infrastruktur modern kereta cepat yang dibangun tanpa menggunakan dana APBN itu.

"Proses administrasi penggantian relokasi ini melalui pembahasan yang panjang dan tidak mudah, namun berkat kerja keras serta pemikiran yang cermat juga cerdas dari semua pihak terkait, semua dapat diselesaikan dengan baik," tegas Rini.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengapresiasi penggantian rumah dinas yang dilakukan oleh pihak KCIC. Selain kondisi bangunan rumah yang lebih baik dan berdekatan dengan lokasi yang terdampak proyek, jumlah rumah dinas yang dibuatkan pun unitnya terbilang jauh melebihi jumlah yang terdampak.

"Banyak keuntungan. Rumah dinas yang terdampak hanya 186 unit tapi perumahan yang dibangun oleh Kementerian BUMN sebanyak 408 unit dengan berbagai tipe. Jauh lebih bagus dari tempat tinggal sebelumnya," ujar Hadi.

Menurut catatan, pengerjaan konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan bisa mencapai 25 persen pada akhir 2018, dimana progres pembebasan lahan sudah mencapai sekitar 70 persen.

Di Halim sendiri saat ini tengah berlangsung pengerjaan Proyek Inlet Tunnel Kereta Cepat, tepatnya di KM 3 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dimana Inlet Tunnel 1 sepanjang 1.830 meter ini merupakan salah satu titik kritis dari total 16.375 m Tunnel yang akan dikerjakan selama 26 bulan.

Diharapkan dengan beroperasinya kereta cepat Jakarta-Bandung nantinya akan memberikan manfaat yang positif bagi perekonomian di Jawa Barat, karena memunculkan titik-titik sentra ekonomi baru, termasuk mengangkat sektor pariwisata.

Proyek ini juga mayoritas akan dikerjakan oleh pekerja dalam negeri. Khusus untuk pembangunan konstruksi saja, tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai 39.000 pekerja.
 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018