Proses klasifikasi yang lama adalah untuk atlet-atlet tuna netra."
Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) akan menggelar klasifikasi disabilitas para atlet peserta 17 cabang olahraga di Jakarta, pada 2--5 Oktober 2018.

"Kami akan menggelar klasifikasi untuk 3.300 atlet dari 43 negara. Mereka akan bertanding untuk 17 cabang olahraga, yaitu klasifikasi baru kecacatan, peninjauan kecacatan dan konfirmasi kecacatan," kata Direktur Klasifikasi INAPGOC Christopher Mulyadi di Jakarta, Selasa.

Christopher mengklaim waktu empat hari untuk proses klasifikasi kecacatan sudah memadai menyusul 2.200 atlet Asian Para Games sudah memasuki tahapan konfirmasi kecacatan tanpa ada pengujian awal.

"Proses klasifikasi yang lama adalah untuk atlet-atlet tuna netra. Jumlah atlet tuna netra yang akan ikut Asian Para Games sekitar 300 atlet sehinga waktu klasifikasi masih memadai," katanya.

INAPGOC akan menggelar klasifikasi kecacatan peserta pesta multi-cabang olahraga difabel tingkat Asia itu di Wisma Atlet Kemayoran untuk tujuh cabang olahraga. "Tujuh cabang olahraga itu mempunyai peserta tuna netra yang proses klasifikasinya memerlukan alat-alat khusus," ujarnya.

"Hasil klasifikasi ini menentukan kelas-kelas dalam setiap nomor pertandingan cabang olahraga, baik tingkat kecacatan ringan hingga berat," katanya.

Christopher menjelaskan tiga jenis kecacatan besar yang membedakan peserta olahraga para games, yaitu tuna daksa, tuna netra dan tuna grahita.

"Meskipun telah bekerja sebelum pertandingan dimulai, kami juga akan melakukan observasi pertandingan jika ada keraguan terhadap hasil klasifikasi kecacatan, misalnya untuk atlet tuna grahita," katanya.

Christopher mengatakan peserta minimal untuk satu nomor pertandingan dalam satu kelas kecacatan adalah empat atlet.

"Jika dalam satu kelas kecacatan hanya ada dua atau tiga atlet, maka kami akan menggabungkan mereka dalam pertandingan di kelas kecacatan yang lain. Namun, penghitungan pertandingan akan berbeda, misalnya untuk cabang balap sepeda," demikian Christopher Mulyadi.

Baca juga: INAPGOC upayakan sponsor untuk Asian Paragames
Baca juga: INAPGOC targetkan persiapan perjalanan atlet difabel
Baca juga: 95 bus disabilitas dukung Asian Para Games

 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018