Jakarta (ANTARA News) - ada sejumlah hal yang perlu ayah atau ibu perhatikan bila ingin memijat bayi mereka, salah satunya soal waktu memijat. 

"(Anak jangan dipijat) saat lapar, baru makan, mau tidur. Saat baru makan misalnya, ada gerakan dari daerah perut, khawatirnya nanti anak bisa muntah," tutur spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Bernie Endyarnie Medise, SpA(K) dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu. 

Salah satu waktu yang dia sarankan untuk memijat adalah saat mandi. Saat mandi, ada kontak mata antara ibu dan bayi, baby talk antara ibu dan bayi, sentuhan ibu, bau sabun mandi yang menstimulasi indera penciuman. 

Hal lain yang perlu orangtua perhatikan ialah respon anak saat dipijat, tampak nyaman atau justru menangis karena tak nyaman. Jika anak menangis, sebaiknya segera hentikan pijatan. 

"Cek dulu mengapa bayi menangis. Bisa karena buang air, lapar, pijatan terlalu menyakitkan. Kalau dia enggak nyaman cek dulu," kata Bernie. 

Pijat bayi bisa dilakukan 2-3 kali sehari dengan durasi 10-15 menit. 

"Pakai alas datar, bisa perlak, menggunakan lotion membantu tangan dan kulit lebih mulus, sambil bersenandung. Jangan disambi kegiatan lain," tutur Bernie. 

Baca juga: Ayah dianjurkan pijat bayi mereka, ini manfaatnya

Baca juga: Perlukah bayi dipijat?

Baca juga: Stimulasi pijat bantu atasi bayi rewel

Baca juga: Pijat wajah stimulasi kemampuan bicara anak

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018