Asian Games diyakini dapat mendongkrak tingkat hunian hotel di Jakarta."
Jakarta (ANTARA News) - Konsultan properti Colliers International menyatakan bahwa pergelaran besar seperti Asian Games bakal meningkatkan kinerja hotel yang terdapat di wilayah DKI Jakarta pada tahun 2018.

"Asian Games diyakini dapat mendongkrak tingkat hunian hotel di Jakarta," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, di Jakarta, Rabu.

Menurut Ferry Salanto, pada kuartal II-2018 ini diperkirakan tidak ada pasokan hotel baru, dan sampai dengan 2020 diperkirakan pasokan hotel di ibukota akan didominasi oleh hotel bintang tiga.

Berbagai hotel bintang tiga tersebut, lanjutnya, mayoritas dioperasikan oleh operator hotel independen antara lain karena pemiliknya tidak mau terikat dengan "sharing revenue" bila tergabung dengan rantai jaringan hotel internasional.

Terkait kinerja hotel, Ferry mengakui bahwa pada bulan Mei atau berselarasan dengan bulan puasa, aktivitas bisnis di hotel menurun, dan diharapkan kinerjanya akan mulai membaik di bulan Juli ini.

Selain penyelenggaraan Asian Games pada Agustus mendatang, ujar dia, maka pihak hotel juga diperkirakan bakal bersiap diri guna menghadapi persiapan Pemilu pada tahun 2019.

Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini, kalangan pengelola hotel cenderung untuk menjaga harga agar menjaga tamu tetap memilih hotel tersebut, khususnya tamu korporasi.

Sebelumnya, Pemerintah sedang menyiapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mendorong kinerja sektor pariwisata yang saat ini sedang berkembang.

"Itu sudah sepakat semua, Pak Menko, OJK, BI dan perbankan, nanti akan ada KUR khusus pariwisata," kata Menteri Arief Yahya saat ditemui seusai rakor pengembangan investasi sektor pariwisata di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (29/6).

Arief mengatakan industri pariwisata saat ini tidak mendapatkan bantuan kredit secara langsung untuk mengembangkan usaha dan porsinya masih sangat kecil dibandingkan penyaluran kredit ke industri lainnya.

Saat ini, menurut Arief, sedang dilakukan standarisasi nomenklatur dalam penyaluran KUR agar sektor pariwisata bisa memperoleh kemudahan dalam mendorong usaha dan meningkatkan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

Arief mengharapkan rencana penyaluran KUR untuk sektor pariwisata ini bisa segera melalui tahapan finalisasi sehingga bisa mulai diberikan pada Juli 2018, setelah adanya penerbitan aturan pelaksanaan untuk penyaluran KUR industri pariwisata.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso menambahkan pembiayaan di sektor pariwisata saat ini masih belum memadai, padahal sektor pariwisata sedang berkembang dengan adanya 10 destinasi unggulan.

"Pariwisata bisa menghasilkan pendapatan dari dolar. Selama ini pembiayaannya masih tersebar, tidak terkoordinasi dengan baik, padahal ke depan ada 10 destinasi pariwisata menjadi prioritas," ujarnya.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018