Juba (ANTARA News) - Satu orang tewas akibat kelompok bersenjata menyerang iringan truk kemanusiaan milik kontraktor lembaga anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNICEF, di utara ibu kota Sudan Selatan, Juba, Rabu, kata badan itu.

Negara termuda Afrika itu dicengkeram hampir lima tahun perang, yang dipicu ketidaksepakatan politik Presiden Salva Kiir dengan mantan wakilnya, Riek Machar.

"Kami menerima laporan bahwa dua truk milik kontraktor UNICEF diserang kelompok bersenjata," kata UNICEF dalam pernyataan, dengan menambahkan bahwa satu orang, pembantu sopir, tewas dalam serangan di dekat kota Mangalla itu.

Badan itu mengatakan masih berusaha memastikan nama dan kewarganegaraan korban tersebut, tetapi mengutuk "serangan tidak masuk akal terhadap warga tidak bersenjata, yang bekerja mengirim pasokan kemanusiaan kepada yang membutuhkan".

Elario Paul Fataki, seorang pejabat pemerintah setempat di daerah tempat serangan itu terjadi, mengatakan bahwa serangan itu terjadi sekitar lima kilometer dari Kota Mangalla.

Serangan terhadap iringan dan pekerja kemanusiaan sering terjadi dalam perang Sudan Selatan dan kedua pihak berperang dituding bersalah. Setidak-tidaknya, 100 pekerja amal tewas di negara itu sejak perang dimulai pada Desember 2013.

Baca juga: UNICEF: ribuan anak terpisah dari keluarga mereka di Sudan Selatan

Baca juga: UNICEF: jutaan anak pikul beban akibat krisis di Sudan Selatan


(Uu.KR-DV/B002)

Pewarta: -
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018