Jakarta (ANTARA News) - Platform pembayaran digital OVO memperluas kemitraan dengan sejumlah perusahaan demi mencapai target mereka memiliki 60 juta pengguna.

"Di Indonesia, pembayaran digital merupakan area baru. Dengan ekosistem terbuka seperti ini akan mengakselerasi ekonomi digital," kata Presiden Direktur OVO Adrian Suherman, saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

OVO menggandeng Grab, Alfamart, Bank Mandiri dan Moka untuk memperluas jangkauan mereka di Tanah Air sebagai uang elektronik dan platform pembayaran. 

Melalui kerja sama dengan Bank Mandiri, pengguna OVO dapat melakukan pembayaran di gerai-gerai yang menerima pembayaran dari perangkat Mandiri. Di masa mendatang, mereka merencanakan agar pengguna dapat mengisi ulang dompet digital OVO melalui jaringan elektronik dan ATM Bank Mandiri.

OVO merencanakan agar penggunanya bisa membayar dan mengisi ulang melalui gerai-gerai Alfamart di seluruh Indonesia. OVO juga merencanakan agar Alfamart dapat menjadi mitra mereka untuk menarik uang yang di dompet digital.

Perusahaan tersebut juga sepakat dengan Moka, sistem point-of-sale berbasis cloud yang mengganti pembayaran di kasir tradisional dengan sistem yang berjalan di perangkat Android dan iOS, agar sistem pembayaran ini dapat diterima di usaha kecil menengah.

Kerja sama dengan Grab sudah terjalin sekitar sebulan belakangan ini untuk sistem pembayaran transportasi secara non-tunai, menggantikan pembayaran dengan GrabPay. 

Menurut Adrian, penggunaan OVO saat ini terbanyak disumbang oleh sektor transportasi, diikuti makanan. Pembayaran ini saat ini tersedia di 400 mal di Indonesia.

Pengguna OVO saat ini sekitar 5 juta, mereka menargetkan dapat berkembang menjadi 60 juta dengan kemitraan ini serta tersedia di lebih dari 350 ribu gerai di 212 kota di Indonesia.

Baca juga: Perkuat GrabPay, Grab tunjuk mantan Managing Director LINE

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018