Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada acara serah terima Sekretariat International Coral Reef Initiative (ICRI) menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengelola terumbu karang berkelanjutan.

"Atas nama Pemerintah Indonesia, kami ingin menyampaikan rasa senang berkolaborasi dengan Monaco dan Australia sebagai Ketua Bersama untuk menjalankan sekretariat ICRI," kata Menteri Susi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pertemuan ICRI yang digelar di Paris, Rabu (4/7) itu menyerahterimakan sekretariat organisasi global tersebut dari Prancis kepada Monako, Australia, dan Republik Indonesia.

Menteri Susi mengatakan, Indonesia akan terus melanjutkan upaya memperkuat kerjasama dalam konservasi dan pengelolaan terumbu karang serta mencegah dampak perubahan iklim dengan membangun ketahanan terumbu karang.

Keterlibatan Indonesia dalam ICRI, ujar dia, merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam konservasi dan pengelolaan terumbu karang secara berkelanjutan.

"Kami menyadari, terumbu karang adalah warisan bersama untuk semua generasi. Oleh karena itu, kami ingin memastikan pemanfaatan ekosistem terumbu karang untuk perikanan, ketahanan pangan, dan kesejahteraan manusia dapat dilakukan secara bijak dengan memperhatikan aspek keberlanjutan," paparnya.

Ia juga menegaskan bahwa sebagai negara kepulauan yang dua pertiga wilayahnya merupakan lautan, Pemerintah Indonesia menempatkan komitmen tinggi pada isu-isu laut dan pesisir.

Upaya ini telah dilakukan di antaranya melalui keikutsertaan Indonesia pada Word Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Initiative on Coral Reefs Fisheries and Food Security (CTI-CFF).

"Pada 2009 lalu, Indonesia merupakan inisiator utama pendirian CTI-CFF yang merupakan bentuk komitmen kami akan pentingnya ekosistem terumbu karang dalam penyediaan sumber daya dan jasa lingkungan di Kawasan Segitiga Karang (Coral Triangle Area)," ucap Susi.

Tahun depan (2019) merupakan satu dekade keanggotaan Indonesia dalam CTI-CFF, dan Indonesia tetap melanjutkan komitmennya dalam mengelola secara berkelanjutan Kawasan Segitiga Karang.

Menurut Menteri Kelautan, Indonesia juga akan memperkuat kerja sama untuk menanggulangi ancaman kepunahan terumbu karang dan akibatnya bagi masyarakat dan lingkungan.

Baca juga: Susi: Batasi penggunaan "fin" di Banda

ICRI merupakan kemitraan global informal negara-negara dan organisasi-organisasi yang peduli dan bergerak untuk melestarikan terumbu karang dan ekosistem terkait di seluruh dunia.

ICRI didirikan oleh delapan negara yaitu Australia, Prancis, Jepang, Jamaika, Filipina, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Saat ini, ICRI memiliki anggota yang terdiri atas 38 negara termasuk Indonesia, 7 organisasi internasional dan multilateral, 6 organisasi regional, dan 21 entitas keilmiahan dan lembaga swadaya masyarakat.

Baca juga: Menteri Susi: jaga mangrove dan terumbu karang

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018