Jakarta (ANTARA News) - GO-JEK Indonesia berencana membuat halte bagi pengemudi agar ojek online tidak parkir sembarangan di tepi jalan saat menunggu penumpang.

“Salah satu komintmen kami, melihat apakah ada peluang lebih lanjut untuk kerja sama dengan lokasi yang berpotensi jadi shelter, baik yang sifatnya di mal, perkantoran sehingga mereka (pengemudi) punya tempat menunggu, ketertiban tidak terganggu,” kata Vice President Director Community GO-JEK, Jaka Wiradisuria, kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta ingin menertibkan ojek online, salah satunya meminta Kementerian Perhubungan, berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, untuk mematikan aplikasi bagi pengemudi ojek online yang terkena penertiban.

Salah satu hal yang disoroti pemerintah adalah para pengemudi menunggu atau memarkir kendaraan mereka secara sembrangan, misalnya di pinggir jalan.

GO-JEK mengakui hal tersebut cukup sulit, selain mengenai ketertiban, mereka juga harus memastikan mitra pengemudi mereka mendapat kemudahan agar dapat bekerja secara optimal, juga tidak menyulitkan konsumen.

“Kami sadar persoalan ini, kami dan tim mencoba mencari cara bagaimana shleter ini, terutama di DKI, bisa dibangun sehingga kebutuhan mitra dan pelanggan bisa terpenuhi tanpa melanggar apa yang diarahkan oleh pemerintah,” kata dia.

Saat ini GO-JEK memiliki area parkir khusus mitra pengemudi di mal Senayan City serta tempat menurunkan penumpang di mal Pacific Place, untuk memudahkan pengemudi untuk antar-jemput layanan dan mengambil pesanan makanan melalui GO-FOOD.

Baca juga: GO-JEK dan Telkomsel sediakan paket khusus pengemudi

Baca juga: GoJek target ekspansi ke Asia Tenggara pada akhir 2018

Baca juga: GO-JEK ekspansi, Grab fokus kembangkan layanan

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018