Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menegaskan, pemerintah berhasil mengendalikan harga bahan-bahan pokok saat memasuki Ramadhan dan Idul Fitri 1439 Hijriah selama dua tahun terakhir.

Keberhasilan itu dia katakan dalam Dialog Nasional 14 Indonesia Maju, di Medan, Sumatera Utara, demikian keterangan tertulis Kementerian Perdagangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia menambahkan, pada tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga bahan pokok pada saat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional dianggap hal biasa dan menjadi penyebab inflasi tinggi.

"Namun, pemerintah telah berhasil menjaga stabilitas bapok dalam dua tahun ini. Bahkan, inflasi puasa tahun ini menjadi yang terendah dalam lima tahun terakhir," kata dia.

Menurut dia, keberhasilan itu hasil kerja sama banyak instansi pemerintahan.

Badan Pusat Statistik mencatat laju inflasi pada Lebaran 2018 merupakan yang terendah dibandingkan periode yang sama sejak 2012. Inflasi periode Lebaran pada Juni 2018 tercatat sebesar 0,59 persen atau lebih rendah dari periode Juli 2016 dan Juni 2017 masing-masing sebesar 0,69 persen.

Posisi itu juga jauh lebih baik dari periode Agustus 2012 sebesar 0,95 persen, Agustus 2013 sebesar 1,12 persen serta Juli 2014 dan Juli 2015 masing-masing sebesar 0,93 persen.

Inflasi yang terkendali pada Juni 2018 ini karena harga-harga komoditas pangan seperti telur, cabai merah, beras dan bawang putih tidak mengalami kenaikan.

Meski demikian, tarif angkutan udara maupun tarif angkutan antarkota meningkat dan memicu inflasi pada Lebaran 2018 karena permintaan dari masyarakat yang tinggi.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018