Jakarta (ANTARA News) - Pasangan ganda putra Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding, mengaku aneh dengan pertandingan antara mereka dengan duet tuan rumah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi penuh tensi tinggi.

"Saya tak tahu kenapa semuanya harus menjadi dramatis. Saya meminta challenge di tengah gim ketiga untuk mengusap keringat saya. Saya tahu kok jatuh di dalam lapangan dan hasil challenge juga menunjukkan begitu. Saya bingung kenapa mereka masih sangat marah. Kami mencoba segalanya yang terbaik, kalian harus tanya mengapa mereka marah," kata Conrad-Petrsen, di Istora Senayan Jakarta, Jumat malam.

Dari pantauan di lapangan dan pengakuan Marcus/Kevin, insiden itu terjadi saat gim ketiga ketika kedudukan 18-14 untuk duet Indonesia. Saat itu bola yang jatuh ke lapangan pertandingan duo Mads di-challenge oleh duet Denmark tersebut dengan jeda waktu yang jauh sejak kok menyentuh lapangan.

Permintaan challenge dikabulkan wasit, yang sempat mengundang adu argumen di antara dua pasangan itu dan wasit tentang apakah duo Mads menyentuh raket dan juga bola jatuh di mana.

Ketika challenge memutuskan kok masuk dan poin untuk Marcus/Kevin, tensi panas tetap berlanjut, bahkan ketika akan memulai servis, Marcus/Kevin sempat dipanggil kembali oleh wasit untuk diberi peringatan yang mengakibatkan duet peringkat pertama dunia tersebut melayangkan protes pada pihak BWF.

"Ada ribuan orang di dalam sana. Saya tak bisa dengar apapun dan tak bisa merasakan apapun. Mungkin saja itu menyentuh raket saya. Tapi itu tak penting, saya tak melihat ada masalah," ujar Conrad-Petrsen.

Apapun alasan pertandingan berubah menjadi panas, duet Denmark ini mengaku tak terlalu fokus pada hal tersebut namun kepada pertandingan yang menurut mereka sudah dilakukan secara sangat baik.

"Kami selalu bersahabat, kami senang ke Indonesia, tapi kami tak bisa mengontrol emosinya Kevin. Yang jelas kami melakukan pertandingan yang bagus. Jadi itu yang kami fokuskan," tutur Conrad-Petrsen.

Dalam pertandingan itu sendiri, duet Denmark harus merelakan tempat di semifinal menjadi milik Marcus/Kevin usai hasil positif mereka di gim pertama dibalikan oleh duet Indonesia dalam pertarungan yang berkesudahan 22-20, 20-22, 18-21.

"Di gim tiga itu sangat nyaris saja, tapi ini pertandingan yang bagus, kami sudah bermain baik, memang agak sulit menerima ini, tapi kami tak kecewa kami baik-baik saja karena perbedaan angka juga tidak jauh," ujar Kolding.

Menurut duet Denmark ini, mereka dan Marcus/Kevin memainkan bulu tangkis yang luar biasa dalam pertandingan di Indonesia Terbuka 2018 ini.

"Kami semua telah memainkan pertandingan bagus bagi penonton, kami tak bisa lebih bangga dan senang dengan hal itu. Saya bangga dan senang bersama partner saya bermain bagus melawan pasangan terhebat di dunia. Kami ada di jalur yang benar, dan harus lebih berjuang ke depannya," ujar Conrad-Petrsen menambahkan.

Dengan hasil pertandingan Conrad-Petrsen/Kolding versus Marcus/Kevin ini, Indonesia berhasil menempatkan satu wakilnya ke putaran semifinal.

Indonesia kemungkinan meloloskan pasangan ganda putra ke final jika Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mampu melangkah ke semifinal dengan menundukan unggulan tiga asal China, Liu Cheng/Zhang Nan di perempat final. 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018