Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Brasil Tite merasakan kepahitan dahsyat setelah timnya tersingkir dari Piala Dunia oleh Belgia dalam babak perempatfinal, Jumat malam kemarin, dan menyebut timnya tak mengenal lelah dalam pertandingan hidup mati yang memikat tersebut.

Fernandinho membawa Belgia memimpin lewat gol bunuh diri ketika bola masuk ke gawang sendiri oleh pundaknya dari sebuah tendangan penjuru pada menit 13 sebelum Kevin De Bruyne menciptakan gol kedua Belgia setelah hampir satu jam pertandingan berlangsung.

Pemain pengganti Brasil Renato Augusto menipiskan ketertinggalan pada menit 76 dengan sundulan menawan. Sekalipun tim asuhan Tite terus menekan mereka tetap tak bisa menyamakan kedudukan dan Belgia pun melangkah ke semifinal melawan Prancis pekan depan.

Brasil hampir menyamakan kedudukan ketika tendangan Thiago Silva membentur tiang gawang, selain memaksa Thibaut Courtois melakukan beberapa penyelamatan gemilang.

Meski begitu, Tite tak menyatakan Brasil tidak beruntung. "Sepak bola itu acak, tetapi saya tak mau berbicara soal keberuntungan. Ketika keberuntungan berpihak kepada kita maka itu cara lembut meremehkan lawan. Oleh karena itu, saya tak percaya keberuntungan".

"Apakah Courtois beruntung? Tidak, dia hebat. Bola memang membentur tiang gawang, apa yang bisa kita lakukan. Belgia kompeten dan efektif."

"Acak, insiden, semuanya terjadi. Dan hari ini semua itu terjadi. Menyakitkan untuk mengatakannya. Semua itu tak menghancurkan Belgia yang adalah tim hebat. Tetapi peluang kami kejam terhadap kami. Berat sekali dan berat sekali untuk menerimanya," kata dia seperti dikutip ESPN.

Kekalahan terhadap Belgia itu adalah kekalahan pertama Tite dalam pertandingan kompetitif sejak dia menukangi Brasil pada pertengahan 2016.

Baca juga: Empat rahasia Belgia tumbangkan Brasil 2-1

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018