Jakarta (ANTARA News) - Atlet bulu tangkis tunggal putra Jepang Kento Momota kembali merebut gelar turnamen Indonesia Terbuka pada 2018 setelah menang atas wakil Denmark Viktor Axelsen pada laga final di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Minggu.

Kento menang dalam dua gim langsung 21-14, 21-9 selama 37 menit dalam turnamen berhadiah total 1,25 juta dolar AS itu atas pemain peringkat pertama dunia itu.

"Saya tentu puas dapat menang pada turnamen superseries seperti Indonesia Terbuka ini. Apalagi, saya menang di depan para penggemar di sini," kata pemain yang juga meraih gelar juara dalam Indonesia Terbuka 2015 di Jakarta.

Pemain berusia 23 tahun itu mengatakan tidak mempunyai strategi khusus menghadapi Axelsen pada putaran final dan hanya berusaha menguatkan mental bertandingnya dengan berusaha bermain terbaik.

Pada gim pertama, Kento langsung tancap gas dengan permainan smesh dan net sehingga unggul 1-0, hingga 5-0. Kesalahan-kesalahan Axelsen pada awal game pertama juga semakin menguntungkan bagi Kento 11-1, 13-3.

Axelsen hampir menyusul dengan poin 6-13, 12-15, dan 13-16. Tapi, atlet Negeri Sakura itu seakan menemukan pola permainannya dan merebut game pertama 21-14.

Kemenangan pada gim pertama memberikan tambahan semangat bagi Kento untuk menaklukkan Axelsen 3-0, 4-2, 10-3, 13-3, 15-6, 18-7, hingga menang 21-9 pada gim kedua.

"Saya merasa lelah secara fisik meskipun senang dapat kembali unggul pada gim pertama. Kemenangan itu menjadi bekal bagi saya dalam game kedua untuk menampilkan kemampuan terbaik," kata pemain kidal itu.

Kemenangan dalam Indonesia Terbuka memberikan semangat bagi Kento untuk mempersiapkan diri dalam Kejuaraan Dunia 2018 dan Asian Games 2018.

Baca juga: Anthony takluk pada Momota pada Indonesia Terbuka

"Saya harus berlatih fisik lebih kuat lagi meskipun kemenangan ini jadi modal kepercayaan diri bagi saya," katanya.

Kento berhak atas hadiah sebesar 87.500 dolar AS sebagai peraih gelar juara. Sedangkan Axelsen berhak atas hadiah sebesar 42.500 dolar AS.

Axelsen mengatakan Kento memang layak menjadi juara dalam Indonesia Terbuka 2018 menyusul permainan cepat dan tanpa kesalahan.

"Awal permainan saya sudah jelek meskipun saya sudah bermain lebih baik pada paruh kedua gim pertama. Saya mencoba kembali menemukan permainan saya pada gim kedua, tapi saya tetap kalah," kata pemain peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016 itu.

Axelsen berjanji akan bermain lebih baik dengan berusaha latihan keras sebelum mengikuti turnamen-turnamen berikutnya meski juga telah mempersiapkan diri sebelum Indonesia Terbuka.

Baca juga: Momota ingin jadi superstar untuk bangkitkan Jepang

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018