Addis Ababa, Ethiopia (ANTARA News) - Ethiopia dan Eritrea tidak lagi berperang, kata kedua negara bertetangga itu dalam pernyataan bersama pada Senin (9/7), sehari setelah pemimpin mereka mengadakan pertemuan bersejarah di Asmara.

Mengutip "Deklarasi Bersama Perdamaian dan Persahabatan", Menteri Informasi Eritrea Yemane Gebremeskel mengatakan di Twitter bahwa "keadaan perang yang terjadi antara kedua negara telah berakhir. Era baru perdamaian dan persahabatan telah tiba."

"Kedua negara akan bekerja sama untuk memajukan kerja sama erat di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan," imbuh Yemane.

Dia mengatakan kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dan Presiden Eritrea Isaias Afwerki pada Senin pagi di istana negara di Asmara. Foto-foto upacara menunjukkan kedua pemimpin duduk di meja kayu saat mereka menandatangani deklarasi itu secara bersamaan.

Deklarasi tersebut menggemakan pernyataan yang disampaikan Abiy di jamuan makan malam yang diselenggarakan Isaias pada Minggu, ketika dia mengatakan hubungan diplomatik, perdagangan, transportasi dan komunikasi akan dijalin lagi dan perbatasan dibuka kembali.

Upaya saling mendekati dalam beberapa pekan terakhir ditujukan untuk mengakhiri puluhan tahun permusuhan, periode konflik terbuka, dan bertahun-tahun perang dingin antara kedua negara menurut siaran AFP.

Pencairan suasana bermula bulan lalu ketika Abiy mengatakan Ethiopia akan mematuhi aturan yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2002, yanng dibuat setelah dua tahun perang, dan sengketa perbatasan wilayah, dengan eritrea. (mr)

Baca juga: Ethiopia nyatakan negara dalam keadaan darurat

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018