Jakarta (ANTARA News) - Komisi IX DPR RI menyoroti sejumlah hal terkait dengan BPJS Ketenagakerjaan salah satunya adalah mengenai pengelolaan investasi yang dihimpun selama ini dari iuran para peserta yang ada di berbagai daerah.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay dalam rilis, Selasa, menyatakan bahwa pengelolaan yang tepat bisa mewujudkan tujuan dari BPJS Ketenagakerjaan untuk menambah kesejahteraan peserta.

Menurut dia, pihaknya bakal menyoroti seperti ke mana saja dana yang telah dihimpun itu diinvestasikan.

"Sehingga uang pekerja yang ditaruh di situ tidak rugi, mereka mendapat manfaat, dan semestinya menambah kesejahteraan pekerja," katanya.

Politisi PAN itu mengingakan bahwa dana yang dikelola oleh lembaga BPJS Ketenagakerjaan adalah penting karena jumlahnya yang sangat besar.

Sebelumnya, pengamat masalah ketenagakerjaan Timboel Siregar menilai kinerja investasi BPJS Ketenagakerjaan pada lima bulan pertama tahun 2018 belum maksimal dengan "yield on investment" (Y-o-I) yang diraih 9,86 persen atau dengan nilai nominal Rp13,24 triliun.

Timboel Siregar dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (1/7), mengatakan bahwa jumlah dana yang dikelola sebesar Rp327,66 triliun hingga akhir Mei 2018, Y-o-I yang diraih sebesar 9,86 persen dengan nilai nominal sebesar Rp13,24 triliun.

Adapun perincian pengelolaan dana pada instrumen investasi saat ini adalah Surat Utang 61 persen, Saham 19 persen, Deposito sembilan persen, Reksadana10 persen dan satu persen pada instrumen investasi langsung.

Hasil investasi ini didukung oleh jumlah tenaga kerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 47,49 juta orang dan dan tenaga kerja aktif sebanyak 27,69 juta pekerja, sedangkan target hasil investasi selama tahun 2018 sebesar Rp32 triliun dengan dana kelolaan sebesar Rp367,88 triliun.

Dengan hasil selama lima bulan ini, manajemen mengklaim pencapaian kinerja tersebut sudah apik karena BPJS Ketenagakerjaan tepat membaca kondisi perekonomian dan kebutuhan liabilitas perusahaan, ujar Timboel.

Menurut dia, kinerja investasi BPJS Ketenagakerjaan tentu sudah baik, tetapi diharapkan kinerja investasi harus terus digenjot lagi agar bisa mencapai hasil dua digit, sehingga imbal hasil JHT tahun ini bisa mencapai minimal 10 persen seperti capaian di tahun sebelumnya yang sebesar 10,55 persen.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018