Malang (ANTARA News) - Universitas Brawijaya (UB) Malang menyiapkan anggaran khusus pemberian Beasiswa Perdamaian bagi enam mahasiswa asal Palestina untuk menempuh studi pascasarjana, baik jenjang magister maupun doktoral di kampus itu.

"Kami pada 2018 memberikan Beasiswa khusus untuk enam mahasiswa program magister (S2) dan doktoral (S3)," kata Rektor UB Prof Nuhfil Hanani di Malang, Jawa Timur, Rabu.

Pihaknya juga sedang merancang untuk program sarjana (S1) sebanyak 10 mahasiswa. Khusus untuk program Beasiswa Perdamaian pada 2018 , UB mengucurkan dana sebesar Rp2 miliar.

Beberapa bulan lalu UB telah menyerahkan sertifikat beasiswa kepada enam mahasiswa warga negara Palestina yang akan menempuh studi, baik program S2 maupun S3.

Penyerahan beasiswa dilaksanakan di Hotel Le Grand Amman Jordan dalam acara "Education and Cultural Night" yang diselenggarakan oleh UB bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yordania.

Sertifikat beasiswa kala itu diserahkan oleh Rektor UB yang lama Prof. Dr. Mohammad Bisri dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Yordania dan Negara Palestina, Andi Rachmianto. Penerima sertifikat beasiswa tersebut, setelah lolos seleksi administrasi dan sesi wawancara.

Lima sertifikat beasiswa diserahkan di Amman Yordania dan satu sertifikat diserahkan di Malang Indonesia. Bantuan yang ditawarkan Indonesia termasuk UB adalah konsep perdamaian.

Teknis perekrutan bagi calon mahasiswa tersebut, dipilih PNS agar mereka bisa langsung mempraktikkan ilmu dan keterampilan ketika kembali ke negaranya dan berkontribusi nyata setelah lulus.

Selain itu, UB juga memberikan pelatihan keterampilan beberapa bidang kepada rakyat Palestina.

UB juga mengirimkan staf ahli ke Palestina. Staf ahli yang dikirimkan ini untuk mengetahui kebutuhan pokok dan riil masyarakat Palestina, selanjutnya akan dibantu sesuai kebutuhan mereka melalui KBRI Yordania, sebab ini masalah serius.

Khusus Beasiswa Perdamaian tersebut diberikan melalui Program Munir`s Peace and Human Rights Award (MUPHRA)? Scholarship 2018 sebagai bentuk kepedulian dalam bidang perdamaian dan HAM (Hak Asasi Manusia).

Keenam penerima MUPHRA Scholarship 2018 akan menempuh berbagai bidang studi yaitu tiga orang studi Doktoral di Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta tiga orang akan menempuh studi Master di bidang Administrasi Bisnis, Teknik Sipil, dan Teknik Elektro.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Brawijaya temukan penyerap minyak berbahan pasir laut

Baca juga: Difodeaf, aplikasi penerjemah bahasa isyarat buatan mahasiswa Universitas Brawijaya

Baca juga: Indonesia beri pemuda Palestina beasiswa penerbang

Baca juga: Indonesia desak PBB selidiki pelanggaran HAM Israel

Baca juga: Sepak bola "selamatkan" warga Palestina korban serangan Israel

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018