Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta, Rabu sore, ditutup melemah sebesar 18 poin menjadi Rp14.385 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.367 per dolar AS.

Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Rabu, mengatakan, selain sentimen perang dagang, belum ada sentimen domestik yang mendukung penguatan Rupiah.

"Masih belum ada berita positif dari dalam negeri," ujar Rully.

Kendati demikian, lanjut Rully, nilai tukar Rupiah masih berpotensi menguat lagi terhadap dolar AS seiring dengan berkurangnya tekanan dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Kayaknya tekanan di Q3 ini tidak akan sebesar Q2," katanya.

Sebelumnya, pergerakan mata uang Inggris Poundsterling yang melemah seiring dengan kondisi internal pemerintahan Inggris yang terganggu dengan telah keluarnya dua pejabat penting terkait dengan Brexit, dimanfaatkan Dolar AS untuk menguat.

Imbasnya, Rupiah ikut terkena pelemahan dimana laju Rupiah gagal melanjutkan kenaikannya.

Dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) sendiri pada Rabu, tercatat nilai tukar Rupiah bergerak melemah ke posisi Rp14.391 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.326 per dolar AS.

Berbeda dengan Rupiah, Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup?menguat 11,6 poin atau 0,2 persen menjadi 5.893,36.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 0,93 poin (0,1 persen) menjadi 929,98.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018