Tokyo (ANTARA News) – Jumlah korban tewas dari hujan lebat yang menghancurkan beberapa bagian wilayah Jepang bertambah menjadi 199 orang pada Kamis (11/07), sementara puluhan lainnya masih dinyatakan hilang, kata seorang juru bicara pemerintah Yoshihide Suga.

Suga mengatakan bahwa operasi pencarian terus berlanjut, yang merupakan bencana terburuk terkait cuaca di Jepang selama tiga dekade.

Perdana Menteri Shinzo Abe, yang mengunjungi salah satu daerah yang paling parah terkena dampak bencana itu pada Rabu, berencana untuk melakukan sebuah kunjungan lainnya ke area yang terkena banjir dan tanah longsor akibat hujan lebat, kata Suga.

Abe membatalkan jadwal kunjungan luar negeri pada pekan ini karena korban tewas dalam bencana itu meningkat.

Harapan untuk menemukan orang yang selamat seminggu setelah hujan terjadi semakin kecil, meskipun hujan deras kini telah berhenti dan banjir kian surut.

Setidaknya 10.000 orang yang dievakuasi dari rumah mereka atau yang diselamatkan, sekarang tinggal di tempat penampungan, dan pemerintah telah berjanji untuk menyisihkan dana darurat untuk membantu orang-orang tersebut pulang ke rumah.

"Kami akan melakukan semua yang kami bisa agar orang-orang tidak harus terus hidup dalam situasi yang tidak nyaman di tempat penampungan," kata Abe pada suatu pertemuan pagi. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.
 

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018