Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menyiapkan 99 atlet lain dalam program pemusatan pelatihan nasional (pelatnas) jangka panjang, selain atlet peraih juara 100 meter dunia U-20 Lalu Muhammad Zohri.

"Pelatnas jangka panjang PB PASI ada 100 atlet dari berbagai daerah pada tingkat remaja, junior, hingga senior. Kami selalu meminta dari daerah jika ada atlet-atlet usia 15 tahun dengan postur badan tinggi dari rata-rata segera dibawa ke Jakarta, biar kami yang membereskannya," kata Ketua Umum PB PASI Mohamad Hasan di Jakarta, Kamis.

Pelatnas PB PASI, menurut pria yang akrab disapa Bob Hasan itu, akan memperbaiki pola hidup atlet-atlet daerah yang telah masuk pelatnas dengan perbaikan nutrisi dan pendidikan.

"Atlet tidak boleh lagi makan nasi pada pagi hari. Mereka harus biasa makan roti dan minum susu. Tidak boleh terlalu banyak karbohidrat dan harus konsumsi ikan dan ayam," ujarnya.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu mengatakan para atlet juga akan mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia mereka serta pelatihan bahasa inggris.

"Pelatih juga harus bisa berbahasa Inggris agar dapat berkomunikasi ketika membawa atlet mengikuti kejuaraan internasional serta berbicara dengan pelatih asing," kata Bob Hasan.

Selain pemberian nutrisi dan pendidikan, atlet-atlet pelatnas PB PASI juga harus disiplin agar tidak cedera sehingga gagal mengikuti kejuaraan-kejuaraan internasional.

"Ada atlet yang punya motor besar. Saya bilang 'kamu tidak jual motor ini, saya keluarkan. Saya kembalikan kamu ke daerah'. Karena dia bisa cedera jika pakai motor sebesar itu," katanya.

Bob Hasan mengatakan seorang atlet sebaiknyat tidak turun pada dua nomor sekaligus dalam perlombaan karena akan memunculkan kegugupan pada atlet itu.

"Tapi, saya harus berbicara dengan pelatih terlebih dahulu. Kalau atlet ikut dobel, dia bisa tegang sehingga tidak dapat apa-apa," kata pria berusia 87 tahun itu.

Mempunyai sederet atlet berpretasi, PB PASI telah menyiapkan bonus bagi setiap atlet yang jumlahnya disesuaikan dengan prestasi mereka.

"Kami memberikan tabungan hari depan. Seperti Emilia Nova, dia dapat Rp1 miliar lebih. Tapi, uang itu tidak dapat diambil kecuali buat usaha. Kalau bonus itu hanya untuk dihabiskan, ya tidak boleh," katanya.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018