Padang (ANTARA News) - Empat negara, yakni Suriname, Singapura, Malaysia dan Indonesia bakal meramaikan Festival Silat Internasonal (FSI) 2018 yang menjadi ajang silaturahmi antarpesilat, dan berlangsung di Padang, Sumatera Barat pada 12-15 Juli 2018.

"Sebagai ajang silaturahmi, kegiatan dirancang untuk memperkenalkan aliran silat nusantara maupun mancanegara, bukan perlombaan atau kompetisi," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Erizal Chaniago di Padang, Kamis.

Melalui festival itu, sesama pesilat maupun masyarakat bisa lebih mengenal aliran silat agar tidak punah.

Karena diselenggarakan di daerah asalnya, Erizal Chaniago mengajak pesilat mancanegara yang turut berpartisipasi untuk memanfaatkan FSI sebagai media pembelajaran guna memahami silat asli.

"Untuk teman-teman dari luar negeri, manfaatkan kesempatan ini untuk melihat silat langsung dari tanahnya. Melihat keaslian silat langsung di negeri asalnya," katanya.

Pada kegiatan itu, pesilat dari mancanegara terbagi dalam enam tim, berjumlah 78 orang peserta. Sementara pesilat nusantara yang datang dari enam provinsi terdiri dari 10 tim dengan jumlah 300 orang.

Sedangkan 18 kabupaten/kota di Sumbar ikut berpartisipasi dengan mengirimkan 558 pesilat.

Total 936 pesilat dunia berpartisipasi dalam perhelatan tersebut.

Baca juga: Tim pencak silat Indonesia raup emas di Belgia

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Adib Alfikri mengatakan kegiatan tersebut sangat positif dan diharapkan menjadi kegiatan rutin tahunan di Kota Padang.

"Dari provinsi, kita coba bersinergi untuk membuat acara ini menjadi tahunan. Jadi, gebyarnya di Kota Padang, namun untuk menyempurnakan dan membuat acara ini menjadi lebih baik, kita dukung di provinsi," ujarnya.

Ketua Pelaksana FSI sekaligus Kadispora Kota Padang, Azwin dalam laporannya menyebutkan, selain untuk silaturahmi, FSI juga diharapkan dapat mendukung program kepariwisataan Padang dan Sumbar. 

Baca juga: Pencak silat optimistis juara umum Asian Games 2018

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018