Zagreb (ANTARA News) - Pahlawan Kroasia pada semifinal Piala Dunia 2018, Mario Mandzukic, memiliki stamina yang kuat karena saat masih anak-anak ia terbiasa berlari 2,5 kilometer di tepi sungai Sava, Slavonia, sebelum latihan.

Damir Ruhek (58), pelatih pertama striker Juventus itu, mengingat kembali saat Mandzukic kembali ke kota kelahirannya di Slavonski Brod saat berusia 10 tahun, setelah terpaksa pergi ke Bosnia dan Jerman karena perang kemerdekaan di Kroasia.

"Setelah dua atau tiga sesi latihan pertama, saya melihat bahwa dia memiliki sesuatu yang istimewa. Dia menonjol dalam kecepatan, juga daya tahannya," kata Ruhek kepada AFP.

Lapangan dan arena olahraga yang rusak karena perang dan kehadiran pasukan Serbia, memaksa Mandzukic dan rekan-rekan berlatih di pantai Poloj sejauh 2,5 kilometer.

Baca juga: Prancis vs Kroasia: 3 duel kunci antarpemain

"Untuk membawa mereka ke sana, saya menempatkan dua penjaga gawang di dalam mobil ... tetapi yang lain harus berlari dan Mandzukic selalu jadi yang pertama," tambah Ruhek.

Setahun setelah dikontrak secara profesional oleh klub NK Marsonia, Mandzukic bergabung dengan NK Zagreb sebelum pindah ke klub papan atas Kroasia Dinamo Zagreb.

Mandzukic kemudian dijuluki "Super Mario" oleh rekan-rekannya setelah merumput bersama klub top Eropa antara lain Bayern Munich, Atletico Madrid dan Juventus.

Baca juga: Pencapaian Kroasia di Piala Dunia adalah keajaiban, kata bos UEFA

Tidak lupa pulang

Mandzukic dikenal sebagai pesepak bola yang tidak lupa dengan kampung halamannya.

"Setiap tahun, benar-benar setiap tahun dia kembali, membawa kaus dan sepatu untuk anak-anak di akademi, dan beberapa tahun yang lalu dia memberi kami uang untuk melengkapi ruang ganti dan kamar mandi kami," kata Ruhek. "Dia tidak melupakan kami."

Sehari setelah mencetak gol di semifinal, Mandzukic dipuji Walikota Mirko Duspara sebagai "olahragawan yang fantastis, bahkan seorang pria dengan hati yang besar".

Berkat torehan 32 gol, Mandzukic menjadi pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah Kroasia setelah Davor Suker yang sempat mencetak gol pembuka saat Kroasia dikalahkan Prancis di semifinal 1998.

Mandzukic pun berharap bisa tampil lebih baik dan memiliki stamina yang cukup setelah tiga pertandingan melalui perpanjangan waktu sebelum mencapai final.

"Kami akan siap pada hari Minggu," kata Mandzukic kepada pers Kroasia, demikian AFP.

Baca juga: Kalinic terancam tak dapat medali Piala Dunia

Baca juga: Zadar, kota pesisir asal Modric-Subasic menyambut final Piala Dunia

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018