Jakarta (ANTARA News) - Kejuaraan internasional Tiket.com Kudus Relay Marathon 2018 bakal menjadi tantangan baru di kota yang selama ini menjadi ikon bulu tangkis Indonesia karena banyak melahirkan atlet kelas dunia.

"Ide awalnya adalah sport tourism. Kami melihat hanya Bali marathon yang terus berkembang. Makanya kami punya ide untuk mengembangkannya di Kudus. Di sini lengkap. Ada olahraga dan wisata," kata Co Founder & Chief Marketing Officer Tiket.com, Gaery Undarsa di Jakarta, Rabu.

Sesuai dengan rencana, Kudus Relay Marathon mengadopsi lomba lari di Jepang yaitu Ekiden yang merupakan lomba lari estafet beregu dengan empat peserta dan didalamnya minimal harus ada pelari perempuan akan dipusatkan Alun-Alun Kudus, Jawa Tengah, 21 Oktober. Adapun jarak tempuhnya 42,195 km.

Menurut dia, kejuaran yang digelar untuk pertama kalinya ini diharapkan menjadi perhatian penggiat lari di Indonesia. Apalagi, lari saat ini sedang naik daun setelah ada atlet Indonesia yang sukses menjadi juara dunia.

"Kita tahun saat ini Indonesia mempunyai juara dunia lari, Lalu Muhammad Zohri. Jadi ini adalah momen yang tepat untuk mengembangkan kejuaraan ini," kata Gaery menambahkan.

Selain mengembangkan marathon, sasaran kejuaraan ini adalah untuk mengembangkan wisata di Kudus. Selain juga untuk lebih mengenalkan masalah khas kota tersebut yang hampir semuanya menggunakan daging kerbau serta wisata religi.

Ditanya target peserta, pria yang mengaku bakal turun di kejuaraan ini menjelaskan jika pihaknya mematok 5.500 peserta tanpa batasan usia maupun asal peserta. Penyelenggara juga akan mempermudah proses kebutuhan peserta mulai tiket hingga hotel. Dan total hadiah yang disiapkan Rp160 juta.

"Kami optimis kejuaraan ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat Kudus dari sisi pariwisata dan ekonomi kreatif. Makanya kami mengundang para pecinta olahraga khususnya lari ke Kudus," kata Gaery menegaskan.

Untuk teknis di lapangan, pihak penyelenggara menggandeng runID. Menurut Bertha Gani, untuk relay marathon dibagi empat pelari masing-masing 10,5 km dan saat pergantian orang harus menyerahkan selempang. Selain itu juga ada nomor 10K, 5K dan fun run.

"Untuk rute berada di wilayah Kudus saja dan relatif datar. Paling tinggi 31 meter di atas permukaan laut. Jadi kejuaraan ini sangat cocok untuk mencetak best time pribadi," katanya.

Rencananya kejuaraan ini bakal diikuti oleh atlet maupun mantan atlet nasional yang kelahiran Kudus. Salah satu mantan atlet yang siap turun di kejuaraan tersebut adalah Hariyanto Arbi atau sipemilik Smash 100 Watt.

Baca juga: Hariyanto Arbi coba keberuntungan di kejuaraan marathon

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018