Chiang Rai (ANTARA News) - Ke-12 remaja laki-laki dan pelatih sepak bola mereka, yang diselamatkan dari gua banjir di Thailand, melambai, tersenyum serta memberikan salam adat "wai" dalam penampilan pertama mereka pada Rabu (18/7) di provinsi utara, Chiang Rai.

Dokter, kerabat dan teman, beberapa dengan pakaian adat kuning, menyambut remaja berusia 11 hingga 16 tahun itu dan pelatih mereka, yang berusia 25 tahun, yang mengenakan kaus oblong berhiaskan gambar merah babi liar serta membawa bola kaki, yang mereka tendang dengan pelan di tempat tersebut.

"Membawa Pulang Wild Boars", kata spanduk dalam bahasa Thailand di badan penyiaran itu, yang dirancang menyerupai lapangan sepak bola, lengkap dengan tiang gawang dan jaring, tempat para remaja tersebut menempatkan diri di panggung, di samping lima anggota regu penyelamat.

Sekelompok awak media dan penonton ditempatkan di balik perintang ketika rombongan itu tiba dengan kombi dari rumah sakit, tempat mereka tinggal sejak upaya antarbangsa pada pekan lalu untuk membebaskan mereka dari gugus gua tergenang tempat mereka terjebak.

"Pada hari ini, kita akan mendapatkan jawaban atas pertanyaan, yang menyelimuti kita, dari para remaja itu sendiri," kata Suthichai Yoon, pengarah pada acara 45 menit itu, yang disiarkan langsung puluhan saluran.

Para remaja itu, yang berpotongan rambut cepak, rata-rata bertambah berat 3 kilogram masing-masing sejak penyelamatan itu dan dilatih membangun kepercayaan menjelang acara pada Rabu tersebut, kata direktur rumah sakit itu.

Anak-anak itu, pelatih mereka, dan beberapa penyelamat akan menjawab rangkaian pertanyaan, yang disampaikan wartawan sebelumnya, kata pejabat.

"Kami tidak tahu luka di hati mereka," kata pejabat kementerian kehakiman Tawatchai Thaikaew, yang meminta keleluasaan pribadi mereka dihormati setelah keluar dari tempat itu, karena ia mengkhawatirkan perhatian media mempengaruhi kesehatan jiwa mereka.

"Media tahu anak-anak itu berada dalam keadaan sulit. Mereka telah mengatasi bahaya dan jika Anda mengajukan pertanyaan berbahaya, maka itu bisa melanggar hukum," katanya kepada wartawan.

Kelompok itu merencanakan menjelajahi gugus gua Tham Luang sekitar satu jam setelah berlatih sepakbola pada 23 Juni. Tapi, hujan musim membanjiri terowongan tersebut dan menjebak mereka.

Dua penyelam Inggris menemukan mereka pada 2 Juli, jongkok di gundukan di ruangan beberapa kilometer di dalam gugus tersebut. Semua dibawa ke tempat aman dalam penyelamatan tiga hari, yang digalang SEAL angkatan laut Thailand dan kelompok ahli selam gua dunia.

Upaya penyelamatan itu menarik perhatian media dunia dan ratusan wartawan, banyak dari mereka pergi sesudah selesai, tapi kegembiraan kembali muncul di kota Chiang Rai, yang biasa tenang, menjelang penampilan ditunggu-tunggu tersebut.

Raja Maha Vajiralongkorn mengizinkan pesta di Plaza Kerajaan, lapangan umum di kota tua Bangkok, untuk berterima kasih kepada warga Thailand dan peserta asing dalam penyelamatan itu, kata pemerintah.

Sebelumnya, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan kepada wartawan bahwa perayaan itu akan menampilkan perjamuan dan hiburan, tapi tidak merincinya. Demikian dilansir Reuters.

(B002)

Baca juga: Kabar terbaru soal 12 bocah gua Thailand

Baca juga: Anak terjebak dalam gua Thailand keluar RS pekan depan

Baca juga: Pelatih remaja gua Thailand harapkan status kewarganegaraan

Baca juga: Hollywood angkat misi penyelamatan di gua Thailand ke layar lebar

Pewarta: Antara
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018