Lombok Barat, NTB (ANTARA News) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin mensosialisasikan empat pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di Pondok Pesantren Assulamy, Lombok Barat, NTB, Kamis malam.

"Hari ini, kita sampaikan kepada para tuan guru, pimpinan pesantren, dan juga para santri bahwa kita harus bersyukur era reformasi dan demokrasi ada berbagai kemajuan, salah satunya adalah anggaran 20 persen untuk pendidikan dan kemudian kebebasan berekspresi lalu penjagaan pilar kebangsaan yang melibatkan masyarakat dari bawah," kata Cak Imin.

Lebih lanjut, ia pun meminta agar kemajuan dalam era refomasi dan demokrasi tetapi dijaga dan dipertahankan.

"Ini lah yang harus kita jaga dan pertahankan sehingga kita semua bisa mengawal reformasi ini yang memang masih banyak agendanya yang belum selesai, agenda keadilan, agenda persatuan, agenda kemanusian masih harus diperjuangkan termasuk keadilan di bidang hukum," ucap Cak Imin.

Selain itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PBB) itu pun meminta agar empat pilar kebangsaan juga dijaga oleh umat Islam termasuk para tuan guru, pimpinan pesantren, dan para santri.

"Kami juga ingin Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI ini tetap ditopang dan dijaga oleh mayasrakat umat Islam di tanah air kita," ujar Cak Imin.

Ia pun mengapresiasi Pondok Pesantren Assulamy terus maju dengan berbagai sarana yang dimiliki.

"Saya bersyukur dan kita semua berbahagia Pesantren Assulamy dengan berbagai sarananya terus tembuh dn yang lebih penting jangan berpangku dan tergantung sama sarananya, tergantung lah pada modul, kualitas sekaligus metode dan kurikulum yang dimiliknya," tuturnya.

Ia juga mengharapkan dari Pondok Pesantren Assulamy lahir santri-santri yang siap menjadi pemimpin masyarakat dan tokoh bangsa dan negara.

"Insya Allah dari pesantren ini lahir santri-santri, lulusan-lulusan terbaik yang siap menjadi pemimpin-pemimpin masyarakat, yang siap menjadi tokoh-tokoh bangsa dan negara," kata Cak Imin.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018