Beijing (ANTARA News) - Hujan lebat yang diikuti dengan banjir di Provinsi Gansu, China, mengakibatkan hilangnya 12 nyawa dan melukai 39 warga lain.

Pihak Pemerintah Provinsi Gansu menyatakan bahwa hujan mulai mengguyur wilayah baratlaut China itu pada Rabu (18/7) pukul 19.10 waktu setempat (18.10 WIB).

Intensitas hujan yang mengguyur wilayah Keresidenan Linxia yang dihuni mayoritas etnis Hui itu mencapai 100 milimeter sehingga menyebabkan kerusakan parah pada berbagai jenis bangunan, demikian Global Times melaporkan, Jumat.

Korban berjatuhan di Kabupaten Dongxiang yang merupakan wilayah terkena dampak terparah di Linxia. Empat orang hilang dan korban luka segera dilarikan ke rumah sakit sebagaimana laporan otoritas daerah setempat.

Di Desa Cuijia, Kabupaten Dongxiang, hujan deras mengakibatkan wilayah itu terpisah oleh lembah dalam. Polisi bersenjata dikerahkan ke desa yang menjadi sentra peternakan itu untuk mencari warga yang terendam banjir hingga Kamis (19/7).

Sejumlah rumah dan dinding bangunan di Desa Chenhe juga ambruk diterjang banjir.

Sementara itu 1.875 warga desa di Kabupaten Guanghe dan lebih dari 11 hektare tanaman pertanian juga terdampak bencana tersebut.

Palang Merah Provinsi Gansu dikerahkan ke lokasi-lokasi bencana. Pemerintah setempat juga menyatakan darurat bencana. 

Pewarta: M Irfan Ilmie
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018