Bandung (ANTARA News) - Sejumlah warga Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kesulitan mendapatkan air bersih sehingga harus membeli atau mengambil air ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Sumur di musim kemarau kering, ini juga sudah banyak yang kering," kata Sari, seorang warga yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih di Kompleks Pamoyanan, Desa Panenjoan, Cicalengka, Bandung, Minggu.

Ia menuturkan kondisi kesulitan air bersih sudah berlangsung cukup lama. Apalagi, saat musim kemarau, air sumur maupun pompa milik warga, sudah tidak ada airnya.

Sejumlah warga, kata dia, terpaksa harus membeli dari penjual air bersih yang biasa keliling perumahan dengan harga Rp20 ribu untuk memenuhi kebutuhan mandi, memasak, mencuci pakaian, maupun perabotan rumah.

"Kalau saya setiap hari beli air, harganya Rp20 ribu, sehari bisa habis delapan kompan (jerigen), kalau lagi nyuci bisa 12 kompan," katanya.

Ia menyampaikan bahwa sebelumnya pihak pemerintah desa membuat sumur artesis untuk dialirkan ke rumah warga yang menjadi pelanggan air sumur tersebut.

Namun, katanya, sumber air tersebut tidak mengalir secara normal, bahkan tidak ada airnya. Walaupun sewaktu-waktu mengalir, debit airnya relatif kecil.

"Tetangga saya yang pada pasang sudah berhenti (langganan air artesis, red.) karena kocoran air sedikit, terus kadang enggak ngalir airnya," kata ibu rumah tangga itu.

Baca juga: Polres Indramayu kerahkan "water cannon" atasi kekeringan

Baca juga: Kekeringan, warga Indramayu berebut air bersih bantuan kepolisian


Hal serupa juga dialami warga Kampung Kebon Kelapa, Desa Panenjoan, Cicalengka.

Seorang warga setempat, Nurhaeni, mengaku harus mengambil air bersih setiap hari ke daerah lain yang masih memiliki banyak sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Setiap hari saya harus ngambil air ke rumah saudara pakai sepeda motor, karena di rumah tidak ada air," katanya.

Ia berharap, pemerintah memperhatikan kebutuhan air bersih bagi warga Kecamatan Cicalengka karena kondisi tersebut selalu terjadi pada musim kemarau.

Air bersih, kata dia, merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi setiap hari untuk kebutuhan minum, memasak, mencuci, maupun membersihkan diri.

"Air itu sangat penting, saya harap pemerintah memperhatikan warga yang kesulitan mendapatkan air bersih," kata Nurhaeni.

Baca juga: Puluhan hektar pesawahan di Cianjur terancam kekeringan

Baca juga: Tujuh kecamatan di Sukabumi terancam sulit air

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018