Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan, sektor-sektor penggerak ekonomi yang baru seperti pariwisata dan juga perdagangan elektronik (e-commerce), harus dijaga.

Sektor pariwisata, ujarnya, dalam beberapa tahun terakhir tumbuh 14-17 persen per tahun, jauh dibandingkan pertumbuhan ekonomi yang masih berkutat di kisaran lima persen. Sedangkan sektor e-commerce, tumbuh lebih tinggi lagi yaitu 20-25 persen per tahun.

"Jadi itulah motor-motor penggerak ekonomi kita yang baru yang harus kita jaga," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa.

Menurut Lembong, sektor pariwisata dan e-commerce merupakan dua sektor strategis.

Sektor pariwisata, selain bergerak di bidang jasa, juga berkelanjutan dan menyentuh hingga ke level bawah masyarakat.

Setiap tahun performa pariwisata Indonesia menanjak dan diproyeksikan mampu menyumbang produk domestik bruto (PDB) sebesar 15 persen atau Rp280 triliun untuk devisa negara dan menyerap 13 juta tenaga kerja pada 2019.

Hingga 2019, target investasi juga ditujukan untuk pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang membutuhkan total investasi 20 miliar dolar AS, dengan pembagian 10 miliar dolar AS untuk investasi infrastruktur publik dan 10 miliar dolar untuk investasi infrastruktur swasta.

Sedangkan sektor e-commerce dan ekonomi digital, lanjut Lembong, kini mendadak mendapatkan modal masuk, padahal pada empat tahun lalu relatif masih jarang.

"Sekarang estimasi saya 2-3 miliar dolar per tahun atau 30-40 triliun per tahun. Sekarang 15-20 persen dari total FDI (investasi langsung luar negeri) kita per tahun," demikian Thomas Lembong.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018