Jakarta (ANTARA News) - Salah besar jika menganggap atlet eSports hanya membutuhkan keterampilan bermain gim, berjam-jam berkutat dengan gim dan memerlukan konsentrasi yang tinggi harus diimbangi dengan kondisi fisik yang bugar.

“Sama seperti atlet lain, kami juga latihan fisik,” kata Andrew Joseph, salah seorang pelatih eSports dari XCN Akademik Indonesia, saat acara diskusi dengan NVIDIA di Jakarta, Selasa.

Seorang pemain gim profesional menghabiskan waktu sekitar 10 jam sehari di depan komputer untuk mengasah keterampilan mereka. Jika ikut turnamen, jam latihan pun bisa bertambah.

Latihan fisik membantu tubuh tetap bugar sehingga mereka bisa berkonsentrasi dan tidak mudah lelah ketika sedang berlatih maupun bertanding. Andrew biasanya mengajak anak didiknya untuk bermain futsal atau pergi ke gym.

Salah satu pantangan bagi para pemain gim profesional adalah begadang, biasanya mereka latihan dari siang hingga pukul 23.00, Andrew menyarankan mereka untuk tidur setelah latihan.

“Jam 1 dini hari sudah tidur, matikan internet,” kata dia.

Bukan tanpa alasan, pagi hari, mereka harus bangun pagi dan melakukan latihan fisik seperti push-up dan angkat barbel.

Pilihan lainnya, para atlet juga diminta untuk berjalan kaki atau lari pagi.

Baca juga: Tertarik jadi atlet eSports? Ini tipsnya

Baca juga: Berkenalan dengan cabang olahraga baru Esports

Baca juga: YouTube siap luncurkan streaming video game dan esport

Baca juga: Airasia sponsori tim esports Dota 2

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018