Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengakui bertemu Presiden Joko Widodo membahas sejumlah persoalan politik termasuk soal koalisi, di Istana Bogor, Selasa pagi.

"Iya saya bertemu dengan Pak Jokowi. Kok kamu tahu," kata Zulkifli Hasan, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa, menjawab pertanyaan pers yang mengkonfirmasi adanya pertemuan Zulkifli Hasan dan Joko Widodo.

Zulkifli Hasan mengatakan, sebagai ketua umum partai politik tentunya pertemuan dengan Presiden Joko Widodo tentunya membicarakan soal politik. Zulkifli juga membenarkan, ketika ditanya apakah pertemuan tersebut juga membicarakan soal koalisi dan adanya tawaran untuk bergabung dengan koalisi partai politik pendukung Joko Widodo untuk pemilu presiden 2019. "Masih terbuka peluang bagi PAN, tapi ini masih proses," katanya.

Ketua MPR RI itu menambahkan, kalau proses itu selesai sehingga semua kemungkinan dapat terjadi. "PAN masih ada waktu membuat pertimbangan dan keputusan, bisa dengan A atau bisa dengan B," katanya.

Sebelumnya, Joko Widodo sebagai calon presiden (capres) mengundang semua ketua umum partai politik mitra koalisi pendukungnya untuk makan malam bersama di Istana Bogor, Senin (23/7) malam. Ketua umum partai politik yang hadir adalah, Megawati Soekarnoputri (PDI Perjuangan), Airlangga Hartarto (Partai Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), Romahurmuziy (PPP), Surya Paloh (Partai Nasdem), dan Oesman Sapta (Partai Hanura).

Pada pertemuan yang berlangsung lebih dari dua jam tersebut, semua ketua umum partai politik mitra koalisi sepakat mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden serta sepakat menyerahkan penentuan nama cawapres kepada Joko Widodo.

Menurut Oesman Sapta, pada saat yang dinilai tepat, Joko Widodo akan mengumumkan siapa nama cawapres yang akan mendampinginya. "Semua ketua umum sepakat untuk tidak membocorkan dan tidak menyebut latar belakangnya," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018