Raja Ampat, Papua Barat (ANTARA News) - Turnamen Nations League 3X3 U-23 FIBA di Utsonomiya, Jepang pada 28-29 Juli 2018 menjadi turnamen terakhir yang akan diikuti oleh tim nasional bola basket 3X3 Indonesia sebelum Asian Games 2018, kata manajer timnas 3X3 Indonesia Fareza Tamrella. 

"Jepang menjadi tujuan timnas setelah pemusatan latihan di Eropa. Itu akan menjadi turnamen terakhir sebelum Asian Games," ujar Fareza ketika dihubungi dari Raja Ampat, Papua Barat, Rabu. 

Fareza melanjutkan, pihaknya berharap timnas 3X3 bisa mengasah performanya dalam turnamen yang diikuti negara-negara Asia dan Afrika tersebut. 

Selain itu, kompetisi itu juga menjadi ajang pemanasan karena lawan-lawan yang dihadapi kemungkinan menjadi peserta di Asian Games 2018. 

Adapun turnamen Nations League 3X3 U-23 Asia/Africa FIBA di Jepang menjadi lanjutan turnamen serupa yang digelar di Ulaanbaatar, Mongolia, pada 1 dan 3 Juni 2018 yang juga diikuti oleh timnas Indonesia. 

Ketika itu, timnas 3X3 putra asuhan pelatih Fandi Andika Ramadhani berhasil merebut posisi kedua terbaik atau "runner up", sementara timnas putri berada di peringkat keempat terbaik. 

Sebelum ke turnamen di Jepang, sebagai bagian dari persiapan Asian Games 2018, timnas putra dan putri 3X3 Indonesia sudah menjalani serangkaian latihan dan pertandingan di Eropa. 

Timnas putra-putri sempat berlatih di Serbia selama seminggu pada awal Juli 2018. Selain itu, terlibat pula dalam beberapa turnamen di Eropa seperti timnas putra mengikuti Kaunas Challenger di Lithuania, akhir Juni 2018 dan Lignano Sabbiadoro Challenger di Italia pada pertengahan Juli 2018

Sementara timnas putri terlibat dalam serangkaian kompetisi 3X3 mulai akhir Juni sampai minggu kedua Juli 2018 di Belanda yaitu Streetball Masters Weert, di mana mereka menjadi juara, Streetball Masters Heerenveen, Streetball Masters Utrecht dan Streetball Masters Rotterdam. 

Timnas 3X3 putri pun menjalani Piala 3X3 FIBA Asia 2018 pada April 2018 di Shenzhen, China, di mana mereka terhenti di perempat final. Di kejuaraan itu, timnas putra gagal ke putaran final karena tak lolos dari fase kualfikasi. 

Pada akhir Mei 2018, timnas putri yang dilatih Wahyu Widayat Jati menjadi peserta Turnamen Profesional Putri Internasional "Chengdy Challanger" 2018 tetapi tak bisa melaju jauh setelah kalah tiga kali.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018