Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menyodorkan enam hasil penelitian dan pembangunan sejumlah Unit Pelaksana Teknis binaan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin yang dinilai patut dimanfaatkan industri nasional.

Pasalnya keenam UPT (UPT) tersebut baru saja dianugerahi penghargaan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di sela-sela ajang Innofest 2018, seturut keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Kepala BPPI Kemenperin Ngakan Timur Antara meyakini pemanfaatan teknologi dari hasil kegiatan litbang menjadi salah satu faktor penunjang bagi industri nasional menghasilkan diversifikasi produk, berperan di dalam rantai pasok, dan berdaya saing global. Apalagi dalam menghadapi era baru revolusi industri 4.0.

"Jadi kami akan memfasilitasi pelaku industri nasional supaya bisa menggunakan hasil riset kami sesuai perkembangan teknologi terkini," kata Ngakan.

"Tujuannya guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses produksi sehingga menghasilkan produk yang semakin bermutu dan bernilai ekonomis tinggi," tambahnya.

Baca juga: Balai Kemenperin ciptakan teknologi pengolah limbah

Berikut adalah enam hasil litbang yang menerima penghargaan dari Kemenperin dan disodorkan kepada industri nasional:

Mesin portable pengolah air limbah tekstil batik

"Teknologi Electrochemical Advanced Oxidation Process (EAOP) sebagai Mesin Portable untuk Mengolah Air Limbah Tekstil Batik" hasil litbang dari Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang menyabet juara pertama penghargaan dari Kemenperin.

Reaktor EAOP sangat sesuai sebagai unit pengolah air limbah batik printing karena oksidator yang diproduksi oleh reaktor akan efektif mengoksidasi polutan dan kuantitasnya mudah dikendalikan.

Baca juga: Penerapan Industri 4.0 sesuai prinsip dasar Ekonomi Pancasila

Selain itu, reaktor tersebut bisa didesain secara mobile dan mudah direplikasi dalam berbagai ukuran sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan.


Teknik ringkel tekstil tritik jumputan

"Inovasi Teknik Ringkel pada Kerajinan Tekstil Tritik Jumputan untuk Bahan Sandang" hasil litbang Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta sukses menjadi juara kedua berkat keberhasilannya mengkombinasikan teknik smock dan tritik jumputan dengan menghasilkan 24 motif baru.

Teknik tersebut lebih cepat dan mudah dilakukan, di mana satu lembar kain dengan panjang 2,15 meter dapat diselesaikan hanya 3-5 hari.

Baca juga: Balai Kemenperin hasilkan PNBP Rp169,75 miliar

Waktu tersebut jauh lebih cepat dibanding menggunakan kain jumputan dengan ukuran dan kerumitan motif yang sama tetapi diselesaikan hingga makan waktu 15 hari.


Suku cadang boiler bermaterial tahan panas

"Rekayasa dan Rancang Bangun Material Heat Resistant Fire Grade untuk Spare Part Boiler pada Pabrik Kelapa Sawit" hasil litbang Badan Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Medan menempati juara ketiga anugerah tersebut.

Penelitian itu sukses menghasilkan material yang memenuhi ketahanan panas sesuai dengan yang dipersyaratkan pada operasional tungku pembakaran boiler.


Pigmen gambir pewarna tekstil

Inovasi "Pigmen Gambir untuk Pewarna Tekstil" hasil litbang Baristand Industri Padang menjadi juara keempat setelah menghasilkan pigmen gambir untuk pewarna tekstil yang ketika diformulasikan dengan mordan dapat digunakan langsung sebagai pewarna tekstil. 

Dengan teknologi terseut, proses pencelupan menjadi lebih singkat dibandingkan hanya pakai gambir asalan, namun dengan tetap mempertahankan mutu hasil pencelupan.

Baca juga: 11 perusahaan ini peroleh penghargaan rintisan teknologi industri


V-Belt motor matik

Litbang Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta, "Pembuatan V-Belt untuk Motor Matik" menjadi juara kelima lantaran kompon upper rubber dan compression rubber sudah dapat dicetak menjadi v-belt motor matik dan telah sesuai dengan standar JASO E-107.

Hasil litbang tersebut dapat memanfaatkan penggunaan karet alam untuk menggantikan karet sintetis sebanyak 30 phr dan penggunaan 100 persen serat alam (serat gebang) yang harganya lebih murah jika dibandingkan dengan serat aramid, dapat harga pokok produksi tanpa menurunkan kualitas produk.


Sterilisasi ozonisasi untuk mikroalga

BBTPPI Semarang lewat litbang "Sistem Sterilisasi Ozonisasi untuk Mikroalga: Metode Yang Efektif, Mudah, dan Ramah Lingkungan dalam Mensterilkan Serbuk Spirulina untuk Industri Farmasi" berhasil menjadi juara keenam berkat penggunaan konsep green product treatment.

Konsep tersebut tidak menggunakan bahan kimia, menghilangkan cemaran mikroba, mudah, murah dan tidak menimbulkan produk samping, serta tidak merusak komponen bioaktif.

Baca juga: Bangun ekosistem inovasi, Kemenperin kolaborasi lintas sektor

Sistem tersebut sebagai sterilisator multi fungsi, yaitu sebagai sterilisasi produk cair dan padat baik berupa serbuk kasar, serbuk halus, maupun kristal dengan ukuran lebih besar. Dengan sistem "All in One Product", satu unit sterilisator dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis industri seperti makanan, minuman, farmasi, kesehatan, kosmetik, dan lain-lain.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018