Sana`a, Yaman (ANTARA News) - Gerilyawan Syiah Yaman, Al-Houthi, di dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Saba --yang dikuasai Al-Houthi, mengatakan mereka menyerang satu kapal perang Arab Saudi di lepas pantai Yaman Barat pada Rabu (25/7).

"Personel Angkatan Laut hari ini menyerang kapal perang Arab Saudi, Dammam," demikian antara lain isi pernyataan tersebut.

Namun, stasiun televisi milik Arab Saudi, Al Arabiya, melaporkan gerilyawan Yaman menyerang satu kapal tanker minyak Arab Saudi di Laut Merah, sehingga menimbulkan kerusakan kecil.

Seorang pejabat senior Al-Houthi di biro politik kelompok Syiah itu, yang meminta tak disebutkan jatidirinya, mengatakan kepada Xinhua bahwa "kapal Arab Saudi tersebut berada di zona perang".

Pada 13 Juni, pasukan Pemerintah Yaman --yang didukung oleh koalisi pimpinan Arab Saudi-- memulai serangan besar-besaran untuk merebut kembali kota pelabuhan yang strategis.

Awal Juli, Uni Emirat Arab --yang juga memimpin operasi koalisi itu-- mengumumkan jeda dalam operasi militer di dalam Kota Hodeidah, yang berpenduduk padat, untuk mendukung upaya perdamaian utusan PBB, yang bertujuan meyakinkan gerilyawan agar mundur dari kota tersebut guna menghindari konflik militer dan lebih banyak korban jiwa.

Pada 10 Juli, Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffith bertemu dengan Presiden Abdu-Rabbu Mansour Hadi --yang diakui masyarakat internasional-- di kantornya di Kota Pelabuhan Aden, Yaman Selatan, guna mendorong dilanjurkan upaya perdamaian, yang macet, dengan musuh pemerintahnya, gerilyawan Al-Houthi.

Kunjungan Griffith dilakukan satu pekan setelah pertemuannya dengan pemimpin Al-Houthi AbdulMalik Al-Houthi di Sana`a. Ia menggambarkannya sebagai "berhasil".

(Uu.C003)
 

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018