"...solusinya, adalah koperasi"
Sukoharjo (ANTARA News) - Menteri  (Menkop) dan Usaha Kecil dan Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menyatakan jangan bangga dengan jumlah koperasi yang banyak, bila keberadaan koperasi tidak mampu menggerakkan perekonomian nasional.

"Jangan bangga dengan jumlah koperasi yang banyak kalau tidak mampu meningkatkan produk domestik bruto,"katanya  katanya dalam acara Sarasehan Nasional Perkoperasian bersama Bupati Sukoharjo dengan gerakan koperasi, di Jawa Tengah, Kamis.

Oleh karena itu, lanjut dia, pola pikir harus diubah dari kuantitas menjadi kualitas.

Ia mengatakan saat ini Presiden Joko Widodo fokus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mengejar pemerataan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu  salah satu yang dioptimalkan adalah keberadaan koperasi.

Puspayoga mengungkapkan salah satu program yang dilakukan adalah membangun gerakan reformasi koperasi lokal dengan tujuan membentuk koperasi yang berkualitas.

"Dibentuknya koperasi adalah untuk menggiatkan ekonomi di suatu negara. Untuk menggerakkan ekonomi domestik negara ini. Pada prinsipnya, pemerataan kesejahteraan negara yang berkeadilan, solusinya, adalah koperasi," ujarnya.

Ia mengatakan tiga langkah yang dilakukan pada program reformasi koperasi tersebut, yaitu reorientasi koperasi, rehabilitasi, dan pengembangan koperasi.

Dari sisi rehabilitasi, pihaknya membuat database untuk mengetahui bagaimana merancang koperasi ke depan. Dari hasil penyusunan database tersebut, dikatakannya, lebih dari 200.000 koperasi di seluruh Indonesia, sekitar 80.000 dinyatakan sebagai koperasi yang sehat, 75.000 perlu dibina, dan sekitar 50.000 dibubarkan karena dianggap tidak sehat.

"Untuk yang 75.000 koperasi ini perlu dibina, baik oleh pemda maupun kementerian agar menjadi koperasi yang sehat, salah satunya adalah melakukan rapat anggota setiap tahun," katanya.

Dari sejumlah upaya yang dilakukan tersebut, ia membandingkan jika pada tahun 2014 PDB koperasi masih di angka 1,71 persen, pada tahun 2017 naik menjadi 4,48 persen.

"Selain itu, perkembangan ini juga berdampak pada angka wirausahawan di Indonesia. Jika pada tahun 2014 jumlah wirausahawan kita masih 1,65 persen dari total penduduk usia produktif, untuk tahun 2017 naik menjadi 3,1 persen," katanya.

Baca juga: Koperasi tidak aktif dibubarkan saja
Baca juga: Presiden Jokowi ingin koperasi menjadi tempat belajar anggotanya



 

Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018