Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma`ruf Amin menegaskan institusinya harus berperan sebagai perekat dan menampung seluruh umat Islam di Indonesia.

"MUI itu semua, `Islam nusantara`, `Islam berkemajuan`, semua kita tampung. MUI kan sebagai perekat, representasi umat," kata Maruf di Jakarta, Kamis.

Menurut Ma`ruf, MUI tidak boleh mencela salah satu aliran dalam Islam.

Dia menjelaskan MUI akan meluruskan hal terkait status "Islam nusantara" yang tidak ditolak oleh MUI Provinsi Sumatera Barat. "MUI harus meluruskan itu semua," ujarnya.

Baca juga: MUI: Islam Nusantara hanya sebuah istilah
Baca juga: MUI imbau khotib shalat Idul Fitri hindari pesan politik


Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa`adi mengatakan Islam Nusantara hanya sebuah istilah yang konteksnya tidak dalam pokok agama.

Sebelumnya terdapat keputusan dalam Rapat Koordinasi Bidang Ukhuwah MUI Provinsi Sumatera Barat yang menolak Islam Nusantara.

Polemik ungkapan Islam Nusantara sudah berkembang sejak beberapa tahun lalu.

Bahkan pada 2015, mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden almarhum KH Hasyim Muzadi lebih memilih istilah "Islam rahmatan lil alamin" ketimbang "Islam Nusantara".

Menurut almarhum Hasyim, ungkapan "Islam rahmatan lil alamin" lebih tepat karena sesuai Al Quran dan lebih bersifat universal, serta tidak bersekat, ketimbang menggunakan kata "nusantara".

 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018