Untuk itu Pak Jokowi punya 'bumper' menghadapi politik identitas dari ketua umum partai politik berbasis massa Islam sekaligus juga dari kalangan NU.
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Riset Median Sudarto mengatakan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) layak untuk mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden karena dapat menjadi 'bumper' menghadapi serangan politik identitas pada pemilihan presiden 2019.
   
"Politik identitas dalam pemilihan presiden 2019 pasti akan tetap ada, karena relawan-relawan dari politik identitas ini kan independen. Untuk itu Pak Jokowi punya 'bumper' menghadapi politik identitas dari ketua umum partai politik berbasis massa Islam sekaligus juga dari kalangan NU," katanya dalam diskusi di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, berdasarkan survei Median, terdapat dua hal yang membuat elaktabilitas Jokowi bdelum menembus 50 persen. Pertama masalah ekonomi, kedua terkait dengan politik Identitas.

Untuk itu, menurut dia, calon wakil presiden Jokowi menjadi salah satu penentu dalam pertarungan di pemilihan presiden nanti.

Ia menyampaikan, Jokowi tidak bisa menafikan kekuatan Islam dalam kompetisi pemilihan presiden mendatang. Apalagi, serangan-serangan terhadap Jokowi berbau agama cukup efektif dirasakan dalam pemilihan sebelumnya. Sementara ke depan, tidak ada jaminan hal itu tidak dilakukan lagi.

Cap anti Islam yang dituduhkan kepada Jokowi dan terus diproduksi melalui sosial media, menurut dia, perlu dihadang dengan cawapres dari kalangan Islam. Untuk itu, Cak Imin dinilai pantas menjadi calon wakil presiden Jokowi.

Cak Imin memiliki keunggulan, merupakan ketua umum partai politik yang berbasis Islam dan juga latar belakang NU. Hal ini merupakan kombinasi yang kuat untuk menghadang isu tersebut, katanya.

Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli mengungkapkan hal senada. Presiden Jokowi tidak bisa menafikan kekuatan Islam apalagi di tengah politik identitas yang mengemuka. NU dan PKB, menurut dia, merupakan salah satu kekuatan yang mampu untuk menghadapi gempuran politik identitas.

"Jokowi tetap harus memperhatikan Islam, harus mencari cawaores berbasis pada Islam. PKB dan NU itu militan. Ketika Pak Jokowi di serang isu PKI, itu yang keliling juga NU dan PKB, kalau Cak Imin minta diperhatikan ya tidak salah," katanya.


Baca juga: Pengamat: Pendamping Jokowi harus tokoh muslim
Baca juga: Deklarasi duet Jokowi-Chairul Tanjung muncul di NTB
Baca juga: Muhaimin: JK ibarat Ferrari dalam bursa cawapres
Baca juga: Muhaimin: Banyak salah paham terkait "Join"

Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018