Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Jawa Timur, menyiapkan antisipasi terhadap potensi kerusuhan suporter, terutama saat pertandingan Persebaya di Gelora Bung Tomo.

"Setiap pertandingan, baik sebelum maupun setelahnya, kami dan semua pihak tentu tidak ingin ada kerusuhan sehingga harus dilakukan langkah meminimalisasinya," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat.

Upaya pencegahan, kata dia, harus dilakukan agar peristiwa kerusuhan yang terjadi di luar Stadion GBT saat pertandingan Persebaya menjamu Persib Bandung pada Kamis (26/7) tidak terulang.

Pada laga lanjutan Liga 1 yang dimenangkan tim tamu dengan skor 3-4 tersebut, insiden sempat terjadi di luar area stadion, akibatnya dua sepeda motor milik penonton yang terparkir di pinggir jalan dibakar.

Tak itu saja, beberapa polisi harus dilarikan ke rumah sakit akibat terkena lemparan, salah satunya Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran.

Pantauan di area GBT usai pertandingan, kendaraan roda dua yang berada di pinggir jalan sudah hangus terbakar, begitu juga beberapa pagar pembatas di area pos keamanan pintu masuk stadion yang rusak.

Baca juga: Menpora minta PSSI tuntaskan kasus suporter tewas

Menurut Kapolrestabes, langkah antisipasi yang disiapkan, yakni pertama meminta penonton yang ke stadion tidak sembarangan memarkir kendaraan, tapi diparkir di tempat parkir resmi.

"Jangan karena takut tertinggal permainananya karena waktu yang sudah dimulai, lantas memarkir motornya sembarangan. Begitu juga mobil-mobil yang terparkir di pinggir jalan. Ini sangat tidak dibenarkan dan akan ada tindakan tegas," ucapnya.

Selain itu, perwira menengah tersebut mengimbau penonton dari luar kota maupun dalam kota yang tak bertiket tidak memaksakan diri datang ke stadion karena akan sia-sia dan tidak bisa menonton di dalam.

"Penonton juga kami imbau datang lebih awal agar tidak berdesakan saat mendekati stadion," ujar mantan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Selatan tersebut.

Sementara itu, kendati sempat terjadi kerusuhan, polisi tidak menangkap seorang oknum suporter pun dan memulangkannya ke daerah asal.

"Yang terlibat kerusuhan kemarin mayoritas tak bertiket dan kami memulangkannya, sekaligus mengimbau agar tidak mengulangi lagi. Ke depan ada evaluasi-evaluasi untuk meminimalisasi dan mencegah kejadian yang tidak diinginkan," imbuhnya.

Baca juga: Sembilan saksi diperiksa terkait tewasnya anggota Bonek Mania

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018