Gianyar, Bali (ANTARA News) - Anak harimau Sumatera kembar tiga Tigor, Togar dan Zora yang diasuh kebun binatang Bali Zoo diasah kemampuan berburu agar naluri dan perilakunya tetap sesuai habitat asli.

Kegiatan itu dilangsungkan sebagai peringatan Hari Harimau Internasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juli.

Hal itu dilakukan agar mereka dan induknya, Sean, lebih siap apabila harus dilepasliarkan kembali serta mudah menyesuaikan diri, mengingat mereka adalah hewan yang terancam kepunahan.

Para pengelola Bali Zoo menaruh sejumlah karung dan kotak yang diwarnai menyerupai kuda zebra dan berisikan tiga kilogram daging sapi segar.

Setelah menunggu sekira dua jam, sang induk yang berusia 5 tahun mengoyak kotak tersebut dan menyantap daging di dalamnya diikuti ketiga anak kembar lucu tersebut.

"Kami memberikan mereka program pengayaan khusus untuk menstimulasi indra penciuman harimau termasuk anak kembar tiga harimau tersebut," kata Kepala Hubungan Masyarakat Bali Zoo Emma Kristiana Chandra di Desa Singapadu, Gianyar, Sabtu.

Baca juga: Tiga ekor bayi harimau Sumatera lahir di Bali Zoo

Program pengasahan kemampuan berburu harimau tersebut, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung karena untuk pertama kalinya bisa menyaksikan hewan buas tersebut melahap makanan bersama dengan tiga anak kembarnya.

"Saya adalah penyayang binatang dan edukasi ini penting untuk anak harimau agar seperti kehidupan di alamnya," kata pengunjung dari Hungaria, Titti Kiss.

Selain menyaksikan langsung ketiga anak kembar lucu itu, para pengunjung juga ditawarkan melukis wajah menyerupai harimau untuk menyemarakkan Hari Harimau Internasional.

Dengan demikian, para pengunjung memiliki kepedulian dan kesadaran terhadap upaya konservasi harimau sumatera yang terancam punah itu.

Kelahiran ketiga harimau Sumatera kembar itu merupakan yang pertama di Bali oleh induk betina bernama Sean berusia 5 tahun dan jantan bernama Pandeka (3,5 tahun).

Anak harimau yang lahir melalui proses kelahiran normal itu juga sudah dipasangi microchip oleh Tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali beserta Tim Konservasi Wilayah II Gianyar.

Dengan bertambahnya keluarga baru hewan langka endemik khas Indonesia itu, jumlah koleksi yang ada di Bali Zoo saat ini mencapai lima ekor.

Sedangkan harimau benggala tercatat sebanyak 13 ekor yang dikoleksi di Bali Zoo.

Menurut data dari lembaga international konservasi alam (IUCN) saat ini jumlah harimau sumatera kurang dari 400 ekor di Indonesia.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018