Pekanbaru (ANTARA News) - Majemen PT Perusahaan Listrik Negara (Pesero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau melalui rilisnya membenarkan terduga teroris Daulay (D) merupakan karyawan pada perusahaan mereka.

"Terkait adanya pemberitaan tentang penangkapan teroris saudara D, benar merupakan salah seorang karyawan PLN," kata Manajer SDM dan Umum PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Habibollah melalui surat elektroniknya kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.

Ia lalu menegaskan bahwa "D" hanya bekerja sebagai staf di PLN bukan pejabat atau petinggi.

"D merupakan seorang pegawai di salah satu Rayon Kota Pekanbaru dengan posisi selaku staf (bukan petinggi)," tegas Habibollah.

Sebelumnya diberitakan Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap lima terduga teroris dari penggerebekan yang dilakukan di sejumlah tempat di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Jumat (27/7).

Salah satu dari lima terduga teroris yang ditangkap yakni Daulay (D) bekerja sebagai pegawai PLN.

Para terduga teroris tersebut diduga terlibat dalam rencana penyerangan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pada Mei 2018 lalu. D disebut-sebut sebagai penyandang dana aksi teroris tersebut.

Dari keterangan yang dirangkum Antara melalui Johnson Tobing, Ketua RT 01 RW 03 Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, tempat tinggal D alias Opung dikenal sebagai sosok yang religius serta memiliki pergaulan yang baik dengan masyarakat.

"Sejujurnya kami tidak begitu percaya bahwa beliau terlibat dalam kelompok begitu (teroris). Selama ini dia sangat baik dan jiwa sosialnya tinggi," tutur Johnson.

Baca juga: Keterangan ketua RT soal penggeledahan rumah terduga teroris Pekanbaru
Baca juga: Densus 88 tangkap lima terduga teroris di Pekanbaru
Baca juga: Terduga jaringan teroris Pekanbaru dikenal religius

 

Pewarta: Fazar Muhardi/Vera Lusiana
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018