Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kasbani menjelaskan segera mengirimkan Tim Tanggap Darurat untuk melakukan penyelidikan gempa di Lombok.

Gempa bumi berkekuatan 6,4 Scala Richter (SR) mengguncang Lombok Timur Minggu (29/7) pagi pukul 05:47:39 WIB. Hingga saat ini gempa bumi diikuti oleh 118 gempa bumi susulan (aftershock) dengan kisaran magnituda M5.7 - M2.1. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"BMKG melaporkan pagi ini telah terjadi gempa bumi, pusat gempa bumi utama berada pada koordinat 8,26 LS dan 116,55? BT, dengan magnitudo 6,4 SR pada kedalaman 10 Km, berjarak 28 Km barat laut Lombok Timur," kata Kasbani di Jakarta, Minggu berdasarkan informasi yang dipantau Antara dari Kementerian ESDM.

"Tim Tanggap Darurat (TTD) PVMBG, Badan Geologi besok (senin) akan menuju dua lokasi bencana, yakni Lombok Timur dan Lombok Utara. Tim TTD terdiri dari empat orang ahli gempa bumi dari Badan Geologi," ujar Kasbani.

Tim Tanggap Darurat akan melakukan pemetaan dampak kejadian gempa bumi, mengidentifikasi karakteristik tanah setempat melalui pengukuran microtremor dan memberikan rekomendasi teknis berkaitan dengan kerusakan geologi.

"Sosialisasi secara langsung ke masyarakat dan koordinasi dengan Pemda Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Timur dan instansi terkait lainnya juga akan dilakukan Tim TTD," jelas Kasbani.

Kasbani meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat.

"Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Gempa bumi susulan akan lebih kecil dari gempa bumi utama, namun masyarakat diharapkan agar tetap waspada," pungkas Kasbani.

Baca juga: Masyarakat diimbau tak tempati bangunan terdampak gempa
Baca juga: TNI berikan pelayanan kesehatan bagi korban gempa NTB

 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018