Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat segera mengidentifikasi kerusakan infrastruktur akibat gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa pada Minggu pukul 05.47 WIB.

Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo usai menyelanggarakan rapat terbatas di Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Minggu.

Instruksi tersebut ditindaklanjuti dengan penghimpunan data sementara hasil identifikasi lapangan atas kerusakan infrastruktur dan rumah masyarakat sebagai dasar untuk penanganan dan langkah selanjutnya.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Asdin Julaidy menyampaikan kondisi infrastruktur PUPR di bidang sumber daya air, terutama 9 bendungan eksisting yakni Bendungan Batu Jai, Pengga, Pandanduri dan Suwangi di Pulau Lombok dan Bendungan Batu Bulan, Mamak, TIu KUlit, Gapit, Pelaparado dan Sumi di Pulau Sumbawa, semuanya dalam kondisi baik.

Sementara itu, sebanyak tiga bendungan yang sedang dalam tahap konstruksi yakni Bendungan Bintang Bano, Tanju dan Mila, semuanya juga dalam kondisi aman. Demikian halnya dengan jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier dilaporkan dalam kondisi operasional.

Di bidang Bina Marga, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Mataram Budiamin melaporkan bahwa kondisi jalan nasional di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa pasca gempa bumi tidak ada yang terputus.

Sementara ini tercatat satu jembatan Kokok Koangan di ruas Jalan Pamenang-Bayan KM 70+700 di Kabupaten Lombok Utara yang opritnya turun 5 cm. Struktur jembatan secara keseluruhan dilaporkan masih aman dan layak dilalui kendaraan roda 4.

Di bidang perumahan, kondisi terparah terjadi di Kabupaten Lombok TImur bagian Utara, terutama di Kecamatan Sambelia dan Sembalun serta di Kabupaten Lombok Utara yakni Kecamatan Bayan, Gangga, Tanjung, Pemenang, dan Kayangan. Kementerian PUPR memperkirakan sebanyak 360 rumah rusak ringan dan 398 rumah rusak berat.

Kondisi delapan unit Rusun yang sedang dibangun oleh Kementerian PUPR di Pulau Lombok (termasuk 2 unit Rusun di Kabupaten Lombok TImur) dan 6 unit Rusun di Pulau Sumbawa dalam kondisi aman.

Rumah khusus yang sedang dibangun pun tidak terdampak gempa bumi, yakni 1 paket Rusus di Pulau Lombok dan 5 paket di Pulau Sumbawa.

Untuk memastikan kebutuhan lainnya terutama air bersih dan sanitasi bagi para pengungsi, tim Ditjen Cipta Karya dan Balitbang PUPR akan diberangkatkan menuju Pulau Lombok, Senin.

Baca juga: Hingga tengah hari NTB sudah dilanda 104 kali gempa susulan
Baca juga: Ada 43 gempa susulan hingga pukul 08.00 di NTB

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018