Sembalun (ANTARA News) - Tiga pendaki yang terjebak di sekitar Danau Segara Anak, Taman Nasional Gunung Rinjani, pascagempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya pada Minggu (29/7) pagi, berhasil dievakuasi.

Tiga pendaki yang berhasil diselamatkan tim evakuasi menggunakan helikopter milik PT AMNT dan tiba di lapangan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, pada Selasa pagi, sekitar pukul 09.44 Wita, adalah Kepala Pusdiklat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Suharti bersama dua orang stafnya Erlin dan Bagus.

Suharti disambut oleh keluarganya saat turun dari helikopter.

Setibanya di Lapangan Sembalun, ketiganya langsung dievakuasi ke tenda kesehatan. Tanpa perlu ditandu, ketiga korban memilih untuk dibopong oleh pihak keluarganya.

Meskipun terlihat dalam keadaan sehat, namun trauma masih tergambarkan dari raut wajah Suharti dan Erlin, rekan Bagus.

"Saya takut jalan, takut gempa, terima kasih pak, terima kasih," kata Suharti meluapkan perasaannya.

Begitu sampai di tenda kesehatan, Suharti yang bertemu dengan pihak TNI dan Basarnas turut mengucapkan terima kasih kepada anggotanya yang sudah mendampinginya selama berada di danau.

"Dua anggota bapak dari TNI, anak buah bapak juga dari Basarnas juga ada, terima kasih pak," ucapnya.

Namun berbeda dengan Bagus, ketika ditemui wartawan sedang duduk di tenda kesehatan, dia menyampaikan ucapan terima kasih karena sudah berhasil diselamatkan dari danau.

"Terima kasih kepada para pihak yang terlibat dalam penyelamatan kami di danau. Alhamdulillah berkat bantuan seluruh pihak, kita sudah sampai dengan sehat dan selamat," kata Bagus.

Bagus juga menceritakan kisahnya yang berhasil lolos dalam musibah longsor bebatuan yang terjadi pada gempa pertama pada Minggu (29/7) pagi, pukul 06.47 Wita.

"Kami saat itu berenam, bersama dua `porter` dan `guide`. Pada waktu gempa pertama itu kami posisinya sedang setengah jalan naik Bukit Pelawangan Senaru. Pas gempa, tiba-tiba batu-batu pada berjatuhan, debu banyak sekali," ujarnya.

Di tengah kepanikan musibah itu, Bagus mengatakan, bersama rekan dan pimpinannya berhasil selamat berkat peran "porter" dan "guide".

"Posisi kami waktu itu sudah tidak tahu mau seperti apa lagi, tapi Alhamdulillah berkat bantuan Pak Dudin (guide) dan Pak Sunadi (porter) dan Mas Edi (porter), kami bisa selamat. Mereka setia menemani kami, setelah gempa pertama itu kami disuruh naik ke Batu Ceper," ucapnya.

Aksi penyelamatan melalui jalur udara tersebut dimulai pada pukul 08.49 Wita. Sekitar satu jam lamanya, helikopter yang berangkat dari Lapangan Sembalun membawa logistik bagi tim evakuasi tersebut, kembali dengan membawa tiga pendaki.

Baca juga: 543 pengunjung berhasil dievakuasi dari kawasan Rinjani

Baca juga: Tiga pendaki Rinjani akan dievakuasi dengan helikopter

Baca juga: Haru, pendaki Thailand saling berpelukan pasca-evakuasi dari Rinjani

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018