Jakarta (ANTARA News) - Tim Indonesia gagal lakukan aksi sapu bersih ketika menggasak Jepang 3-1 pada pertandingan babak keempat Olimpiade Catur Dunia U-16 di Singapura, Selasa, setelah Farid Firman Syah di papan dua membuat blunder saat dalam posisi menang dan menyerah dari Atsuhiko Kobayashi. Farid yang menggunakan pertahanan Sisilia Sveshnikov di belakang buah hitam sebetulnya sudah mendapat posisi menang pada langkah ke-29 dan dia hanya perlu memukul kuda lawan di g5 untuk menang materi. Rupanya Farid merasa kudanya bakal hilang juga setelah 30.Mxg5+ Bg6 31.Mxe5 dan disusul 32.Bxc5, tapi ia tidak melihat ada jawaban 31?f6! Dan kuda di c5 tidak jadi hilang karena menteri hitam sedang diancam. "Saya tidak melihat langkah pembelaan itu sehingga kuda lawan tidak saya pukul," tutur Farid kemudian. "Variasi itu tidak saya hitung lagi setelah saya pikir tidak bisa dimainkan," tambah Farid seperti dilaporkan Humas PB Percasi Kristianus Liem dari Singapura. Sementara itu Irene Kharisma di papan satu, Yusuf Maulana, dan Sugeng Prasetyo di papan tiga dan empat masing-masing tanpa kesulitan berarti mengalahkan Shinsaku Uesugi, Toshiki Tanaka, dan Naoki Koguchi, sehingga skor akhir 3-1 untuk Indonesia. Dengan kemenangan tersebut tim Indonesia baru mengumpulkan 9,5 VP (Victory Point) dari empat babak dan sementara berada di urutan 11. Pimpinan klasemen sementara dipegang tiga tim, yaitu Hungaria, India, dan Uzbekistan dengan 12 VP. Turunnya posisi sementara tim Indonesia akibat kalah tragis 0,5-3,5 dari Iran pada babak ketiga Senin (6/8) malam. Hanya Yusuf Maulana di papan empat yang bermain remis. Di papan satu lawan Irene Kharisma (2259), yaitu Mohammad Miran Khademi (2253), sebetulnya sudah setuju remis dengan memainkan langkah yang sama berulang-ulang, tetapi melihat waktu lawan yang tinggal 34 detik, Irene yang masih punya empat menit lebih sengaja menyimpang dengan membuat langkah spekulasi yang sebetulnya mudah terlihat bahwa langkah tersebut jelek karena ia terancam hilang satu perwira. Akhirnya memang Irene hanya kalah kualitas, tetapi kompensasi yang diperolehnya tidak memadai, dan dengan waktu pikir yang 90 menit plus 30 detik per langkah, Khademi tidak mengalami masalah dan selalu mampu menemukan lanjutan terbaik. Sebelumnya Farid Firman Syah (2114) dikalahkan oleh Pouria Darini (2183) dan Rian Kapriaga ditundukkan Sina Salehian (1989). Yusuf (2032) remis paling akhir lawan Amir Maleki. Babak kelima, Indonesia bertemu Afrika Selatan. Pertandingan berlangsung di Gedung The Plaza, 7500 Beach Road, Singapura. (*)

Copyright © ANTARA 2007