Jakarta (ANTARA News) - Anggota grup Bank Dunia (World Bank), International Finance Corporation (IFC) berkomitmen untuk menempatkan dana investasi sebesar 150 juta dolar AS dalam obligasi hijau (green bond) yang akan diterbitkan PT Bank OCBC NISP Tbk.
     
Direktur Eksekutif IFC, Philippe Le Houérou di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa obligasi hijau yang akan diterbitkan itu akan mendukung proyek-proyek yang akan didanai oleh OCBC NISP.
     
"Ini tonggak bersejarah penting bagi sektor perbankan Indonesia, diharapkan akan mengkatalisasi pertumbuhan 'green bond' di Indonesia,' ujarnya.
     
Ia mengatakan ini merupakan obligasi hijau pertama yang diterbitkan oleh bank komersial, ke depannya akan menjadi peluang dan membuka pasar untuk pendanaan baru terutama terhadap proyek yang perduli terhadap lingkungan.
     
Ia menambahkan IFC juga sedang berdiskusi dengan beberapa institusi atau perusahaan lain serta ingin menyediakan dukungan investasi dan saran untuk membantu pengembangan pendanaan hijau di Indonesia.
     
"Hasil dari obligasi hijau akan digunakan untuk mendanai proyek terkait iklim sesuai dengan prinsip obligasi hijau," katanya.
     
Ia menyampaikan bahwa IFC memperkirakan peluang potensial di Indonesia untuk pendanaan hijau sekitar 274 miliar dolar AS pada 2030 mendatang.
     
Ia menambahkan penerbitan obligasi hijau juga akan mendukung prioritas pemerintah dalam mendorong penumbuhan ekonomi berkelanjutan dan juga menyumbang target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030.
     
Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan obligasi hijau merupakan Iangkah awaI dari upaya Bank OCBC NISP untuk membantu nasabah melakukan bisnis secara berkelanjutan dan berkontribusi positif dalam pengembangan pembangunan dan tujuan pemerintah saat ini.
     
“Bersama IFC, kami akan berkolaborasi dan mencari solusi inovatif yang akan memperluas peluang untuk investasi swasta yang berkelanjutan secara ekonomis, sosial, dan lingkungan," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018