Mataram (ANTARA News) -  Nilai kerugian akibat gempa bumi di Lombok, NTB, yang merusakkan ratusan bangunan, ternyata besar, ditaksir sementara oleh Badan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) setempat mencapai Rp342,29 miliar.

"Angka Itu berdasarkan hitungan cepat sementara sampai hari ini pukul 10.00," kata Kepala BPBD NTB H Mohammad Rum di Mataram, Kamis.

Rum menyebutkan nilai kerugian sementara di Kabupaten Lombok Timur mencapai Rp246,53 miliar, terdiri atas sektor permukiman sebesar Rp203,79 miliar, infrastruktur Rp1,15 miliar, ekonomi produktif Rp1,48 miliar, sosial Rp40,03 miliar, dan lintas sektor sebesar Rp138 juta.

Sementara nilai kerugian di Kabupaten Lombok Utara sebesar Rp95,56 miliar, terdiri atas sektor permukiman sebesar Rp83,71 miliar, infrastruktur Rp81,50 miliar, ekonomi produktif Rp1,05 miliar, sosial Rp10,63 miliar, dan lintas sektor Rp74 juta.

BPBD NTB juga mencatat nilai kerugian sementara di Kabupaten Lombok Barat, dan Sumbawa Barat, sebesar Rp186,58 juta karena kerusakan dan kerugian di sektor permukiman.

"Kami akan terus melakukan pembaruan data sampai masa tanggap darurat berakhir," ujarnya.

Gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan Sumbawa, NTB, pada Minggu (29/7/2018). Tiga kecamatan di Pulau Lombok, mengalami kerusakan terparah, yakni Kecamatan Sembalun, dan Sambelia, di Kabupaten Lombok Timur, dan Bayan di Kabupaten Lombok Utara.

Jumlah korban jiwa akibat gempa bumi tersebut sebanyak 17 orang. Lima korban meninggal dunia di Kabupaten Lombok Utara, sedangkan di Kabupaten Lombok Timur sebanyak 12 orang. Sementara korban luka-luka berjumlah 366 orang.

BPBD NTB juga mencatat data sementara jumlah rumah rusak berat sebanyak 2.301 unit, rusak sedang 596 unit dan rusak ringan sebanyak 2.551 rumah.

Seluruh rumah penduduk yang rusak tersebar di Kecamatan Sembalun dan Sambelia di Kabupaten Lombok Timur, sedangkan, di Kabupaten Lombok Utara, tersebar di Kecamatan Bayan, Kayangan, Gangga, Tanjung, dan Pemenang.

Kerusakan rumah penduduk akibat gempa bumi juga ada di Kecamatan Kuripan, dan Gunung Sari, di Kabupaten Lombok Barat. Ada juga di Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.

Gempa bumi juga merusak sebanyak 55 tempat ibadah, 45 sarana pendidikan, dan lima sarana kesehatan seperti puskesmas.

Baca juga: BPBD mulai salurkan bantuan untuk korban gempa NTB
Baca juga: Ketegaran korban gempa menghadapi dinginnya malam

Pewarta: Awaludin
Editor: Budi Setiawanto
Copyright © ANTARA 2018