Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh lebih lanjut pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Federal Reserve AS mengisyaratkan mereka akan melanjutkan kenaikan suku bunganya secara bertahap tahun ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 7,50 dolar AS atau 0,61 persen, menjadi ditutup pada 1.220,10 dolar AS per ounce, tingkat terendah sejak pertengahan Juli 2017.

Didorong oleh pernyataan the Fed pada Rabu (1/8) bahwa data ekonomi yang kuat baru-baru ini mendukung kenaikan suku bunga secara bertahap, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,50 persen menjadi 94,90 pada pukul 17.52 GMT.

Meskipun The Fed mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah bulan ini di kisaran target 1,75 hingga 2,00 persen, ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini menyebabkan dolar AS lebih kuat.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 6,7 sen AS atau 0,43 persen, menjadi ditutup pada 15,385 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 11,00 dolar AS atau 1,35 persen, menjadi menetap di 828,20 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018