Tokyo (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Jepang Jusuf Anwar mengingatkan komunitas bisnis Indonesia agar tidak menyia-nyiakan kunjungan kerja PM Jepang Shinzo Abe ke Jakarta pada 19 Agustus mendatang, yang juga diikuti oleh 150 pimpinan perusahaan top Negeri Matahari Terbit itu. "Dalam kunjungan Abe ke luar negeri, ia selalu menyertakan pengusaha-pengusaha top Jepang, sehingga selain memperkuat hubungan bilateral juga diperkuat oleh komitmen bisnis yang dilakukan pelaku usaha kedua negara," kata Dubes Jusuf Anwar di Tokyo, Kamis. PM Shinzo Abe berkunjung ke Jakarta guna menandatangani kerjasama ekonomi dalam kerangka EPA (Economic Partnership Agreement). Selain itu juga dibicarakan agenda global lainnya, seperti pemanasan global dan lingkungan. Menurut Dubes, dengan kedatangan pengusaha yang mengiringi Abe, berbagai sektor bisa digarap dan dibangun komitmen bisnis yang kuat, terutama kerjasama yang bersifat "long term", misalnya di sektor energi dan manufaktur. "Perlu juga dipahami dinamika sosial yang terjadi di Jepang saat ini, dengan meningkatnya populasi kelompok usia lanjut di Jepang, kiranya Indonesia dapat melihat peluang dari keadaan tersebut. Apalagi dengan sudah ditandatanganinya EPA nanti," ujar mantan direktur eksekutif Asian Development Bank (ADB) itu Jusuf Anwar sekali lagi berpesan, kalangan pemerintah dan komunitas bisnis di Jakarta harus mempersiapkan diri untuk memanfaatkan peluang bisnis yang baik ini. Lebih jauh Dubes juga menyampaikan masih adanya beragam pertanyaan dari kalangan pebisnis Jepang seputar reformasi kebijakan di sektor ekonomi yang dinilai masih lambat, begitu juga dengan sektor lain yang terkait, seperti perburuhan, implementasi kebijakan UU Penanaman Modal yang baru serta ketentuan dari otonomi daerah. "Dengan kedatangan pebisnis Jepang itu, mudah-mudahan semuanya bisa dijelaskan dan menjadi terang bagi semua pihak," kata mantan menteri keuangan itu. Saat ini Indonesia masih menempati posisi nomor sembilan dari negara tujuan investasi favorit Jepang, berarti, survei dari Japan Bank International Cooperaton (JBIC) itu masih memposisikan Indonesia bukan sebagai prioritas lagi. "Inilah yang perlu dipahami semua pihak, sehingga kedatangan ini bisa mengubah sikap `wait and see` pengusaha Jepang itu," demikian Jusuf Dari 150 perusahaan top yang akan berkunjung ke Jakarta, terdapat nama-nama perusahaan top Jepang, baik dari komunitas perbankan, industri otomotif, perusahaan konstruksi, hingga perusahaan yang bergerak di sektor energi. Tercatat nama-nama perusahaan Toyota Motor Corp, Suzuki, Mitsubishi, Mizuho Bank, JBIC, bank of Tokyo-Mitsubishi, JETRO, Daiwa Securitas, Kawasaki Heavy Industry, Canon Inc. dan Marubeni Corp, dan Sumitomo Life Insurance Co.. Kemudian tercatat juga perusahaan penerbangan Japan Airlines (JAL), All Nippon Airways (ANA), perusahaan-perusahaan elektronik/komputer, seperti Toshiba Corp, Hitachi, NEC dan Sony Corp, Sojitz Corp, dan Itochu Corp. Di sektor energi, Tokyo Electric Power Company Inc, LNG Japan Corp, juga perusahaan Nissin, Fujitsu Ltd, dan Nippon Steel Corp. Ikut juga pengusaha dari Kadin Jepang serta perusahaan pendukung, seperti Nippon Express Co.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007