... Saya tidak bercanda...
Manila (ANTARA News) - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, Jumat, menyatakan, kemungkinan mengirim kapal perang ke perairan Libya untuk menyelamatkan tiga warga Filipina dan seorang Korea Selatan, yang diculik bulan lalu dari kilang air di negara Afrika utara itu.

Korea Selatan sudah mengarahkan kapal untuk mengambil bagian dalam gerakan penumpasan pembajakan di Teluk Aden itu guna membantu membebaskan keempat pria tersebut, yang diculik hampir sebulan lalu, kata Kantor Berita Yonhap.

Duterte menyatakan kemungkinan melakukan hal sama dan akan mengangkat masalah itu pada pekan depan dalam pertemuan berkalanya dengan para pemimpin tertinggi tentara dan kepolisian Filipina.

"Jika mereka mulai menyakiti ketiga orang Filipina itu, saya akan membawa fregat ke sana. Saya tidak bercanda," katanya dalam pidato.

Para korban disergap di dekat Ishwirif kelompok bersenjata tidak dikenal.

Rekaman video di medan gaul pekan ini tentang keempat orang tersebut memastikan nama dan kewarganegaraan mereka serta berisi seruan agar presiden mereka membantu.

Berbagai kelompok bersenjata, termasuk petempur terkait Al Qaeda dan ISIS, ada di Libya. Bahaya bagi pekerja asing menjadi tinggi karena ketidakamanan di banyak bagian negara itu dalam beberapa tahun sesudah pemberontakan pada 2011.
 

Pewarta: ANTARA
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018