"Pertemuan ini merupakan implementasi dari hasil kunjungan Perdana Menteri Li Keqiang ke Indonesia"
Beijing (ANTARA News) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI dan Komisi Reformasi Pembangunan China (NDRC) menyepakati percepatan pembangunan infrastruktur di empat koridor, yakni Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Bali.

"Terkait kelanjutan proyek kerja sama di empat koridor itu, Kemenko Maritim dan NDRC segera menyelesaikan MoU Komisi Pelaksana Bersama untuk mendorong pembentukan tim perencanaan dan tim pelaksana proyek guna mempercepat proyek pembangunannya," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun kepada ANTARA News di Beijing, China, Jumat.

Dubes sebelumnya turut mendampingi para deputi dari Kemenko Maritim dan Kemenko Perekonomian menemui Wakil Menteri Perdagangan China Gao Yan, Deputi Sekjen NDRC Su Wei, dan Wakil Ketua Lembaga Jalur Sutera Ding Guorong di Beijing pada 31 Juli hingga 1 Agustus 2018.

Djauhari menjelaskan bahwa beberapa proyek prioritas yang diharapkan dapat disepakati dalam waktu dekat adalah Pelabuhan Internasional Terpadu Kuala Tanjung berikut Kuala Tanjung Industrial Estate, Sei Mangkei Special Economic Zone, dan Kuala Namu di Sumut.

Selain itu, PLTA dan pertambangan di Kaltara, serta Likupang Tourism Area di Sulut.

"Pertemuan ini merupakan implementasi dari hasil kunjungan Perdana Menteri Li Keqiang ke Indonesia beberapa waktu lalu," ujar Dubes.

Pertemuan tersebut juga membahas tiga usulan proyek studi kelayakan bersama dalam pembangunan Toba Flower Garden, Tanah Kuning Industrial Estate, dan Likupang Tourism District.

"Ketiga usulan proyek tersebut merupakan salah satu implementasi MoU RCEC (Koridor Ekonomi Komperehensif Regional) kedua negara," kata mantan Duta Besar RI untuk Rusia tersebut.

Sementara itu, Wakil Mendag China Gao Yan menyambut positif peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara.

Perempuan wakil menteri itu juga menekankan kembali pentingnya implementasi program kerja sama pembangunan infrastruktur di empat koridor di Indonesia.

Deputi Sekjen NDRC Su Wei turut mengapresiasi perkembangan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung sebagai proyek kerja sama strategis antara kedua negara.

Para delegasi Indonesia itu juga bertemu pihak Silk Road Fund, lembaga pendanaan China dalam implementasi Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 (Belt and Road), yang berkomitmen atas pendanaan investasi China di Indonesia.

Baca juga: Luhut sebut proyek infrastruktur tidak perlu ditunda antisipasi pelemahan rupiah

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018