Selama 26 tahun membangun TPS Food, kini perusahaan kami berkembang menjadi perusahaan dengan beragam lini bisnis
Jakarta (ANTARA News) - PT Tiga Pilar Sejahtera Food (TPS Food) mempersiapkan divisi pemasaran global, yang berbasis di Singapura, karena beberapa produk perusahaan tersebut seperti permen, mi instan, dan biskuit, sudah mulai diekspor.

Direktur Utama TPS Food Joko Mogoginta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (3/8) mengatakan divisi ini dibentuk sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu pertumbuhan bisnis signifikan pada 2020 dan menjadi kelas dunia (world class organization).

Ia mengharapkan dalam 3-5 tahun mendatang, TPS Food dapat meningkatkan nilai ekspor hingga 10 persen dengan membidik beberapa negara ASEAN, China, Timur Tengah, Afrika, dan Australia.

"Menjalankan perusahaan dengan visi dan misi yang menyejahterahkan karyawan, kini kami pun melakukan langkah-langkah untuk good corporate governance, yang ini tercermin dalam goals TPS Food pada tahun 2020, yaitu lima besar dalam tata kelola perusahaan yang baik, pendapatan dengan target satu miliar dolar AS dari produk makanan dan dua miliar dolar AS dari produk beras," katanya.

Selain itu, lanjutnya, margin kotor produk makanan diproyeksikan 35 persen, produk beras 21 persen, EBI produk makanan 20 persen, produk nasi 12 persen, keberlanjutan dalam pertumbuhan dan margin, serta menjadi pemain global kelas dunia dengan membangun 10 perusahaan di 10 negara.

TPS Food mulai dibangun ketika Tan Pia Sioe mendirikan pabrik bihun jagung di Sukoharjo, Jawa Tengah, dengan merek "Cap Cangak Ular" pada 1959.

Kemudian, dengan kultur manajemen keluarga dan loyalitas konsumennya pada 1992, keturunan ketiga Tan Pia Sioe, yaitu Joko Mogoginta mendirikan PT Tiga Pilar Sejahtera, yang namanya diambil dari inisial Tan Pia Sioe (TPS).

"Selama 26 tahun membangun TPS Food, kini perusahaan kami berkembang menjadi perusahaan dengan beragam lini bisnis, mulai dari makanan (TPS Food), minyak sawit mentah atau CPO (TPS Palm Oil), hingga beras (TPS Rice)," kata Joko.

Pada 2003, TPS menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPS Food) dengan kode emiten AISA, melalui "backdoor listing" setelah mengakuisisi PT Asia Inti Selera Tbk, produsen mi kering.

Selanjutnya, pada 2008, TPS Food mengakuisisi PT Poly Meditra Indonesia (PMI) yang bergerak di bidang makanan manis, biskuit, dan makanan ringan, jelasnya.

Terus melangkah mengembangkan bisnis perusahaan dalam sektor pangan, pada 2010, mengakuisisi pabrik beras PT Jatisari Sri Rejeki dan 2011 mengakuisisi pabrik beras milik PT Alam Makmur Sembada.

Masih pada tahun yang sama, TPS mengakuisisi dua fasilitas produksi biskuit PT Balaraja Bisco Paloma (BBP) dan mengakuisisi merek Taro beserta fasilitas produksinya dari PT Unilever Indonesia Tbk.

Selain itu, TPS Food melalui entitas anak usaha, PT Bumiraya Investindo, melakukan "joint venture" dengan Bunge Agribusiness Singapore Pte Ltd.

Pada 2012, perseroan mengakuisisi PT Subafood Pangan Jaya untuk TPS Food, PT Sukses Abadi Karya Inti untuk TPS Rice, dan PT Tandan Abadi Mandiri untuk TPS Palm Oil.

Baca juga: Dirut AISA akui ada ambil alih perseroan secara paksa
 

Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018