Caracas (ANTARA News) - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengaku berterima kasih kepada Tuhan karena selamat dari upaya pembunuhan politik yang menggunakan bom dalam pesawat nir-awak ("drone") pada Sabtu.

Dia menyalahkan Kolombia dan Amerika Serikat atas apa yang dia sebut sebagai sebuah konspirasi sayap-kanan untuk membunuhnya.

Dalam pidato terbaru yang disiarkan televisi -- beberapa jam setelah pidato lain di sebuah acara militer di Caracas harus terhenti insiden ledakan -- Maduro mengatakan bahwa "semua petunjuk mengarah" pada upaya kelompok sayap kanan.

Baca juga: Presiden Venezuela selamat dari serangan "drone"

Selain itu dia mengatakan bahwa serangan pada Sabtu direncanakan di negara tetangga Kolombia.

"Pesawat-pesawat itu datang untuk membunuh saya, namun saya dilindungi perisai cinta. Saya yakin saya masih bisa hidup bertahun-tahun lagi," kata dia sebagaimana dikutip dari Reuters.

Baca juga: Maduro menangi pemilihan presiden Venezuela

Penerjemah: GM Nur Lintang

Pewarta: antara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018